Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Strategi Merangkul "Neurodiversity", Keragaman Saraf di Lingkungan Kerja

7 November 2021   07:39 Diperbarui: 7 November 2021   07:40 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja dalam lingkup neurodiversity atau keragaman saraf.|Sumber:pexels/@kampus

Dengan keterbatasan tersebut, mereka yang masuk kategori neurodiversity sering dianggap beban oleh perusahaan, sehingga banyak eksekutif bermain aman tanpa perlu repot-repot melibatkan orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus.

Jadi bukan saatnya lagi mendiskriminasi mereka yang memiliki kebutuhan khusus, saatnya merangkul mereka dengan semua keberagaman yang dimiliki.

Berikut cara mempromosikan keragaman saraf yang lebih besar di perusahaan Anda dan mendapatkan hasil maksimal dari para karyawan yang butuh perlakukan khusus di tim Anda saat Anda melakukannya:

1. Sesuaikan proses wawancara

Proses wawancara konvensional cenderung menilai dan mengindeks secara ketat terkait hard skills, seperti analisis data, keahlian perangkat lunak, atau keterampilan manajemen proyek. Kita tidak bisa menggunakan pendekatan standar yang sempit ketika berhadapan dengan mereka.

Sertakan pertanyaan yang menilai tingkat sensitivitas alami seorang kandidat. Misalnya, tanyakan tentang proses pemikiran di balik keputusan penting dalam peran terakhir mereka. Untuk menilai apakah kandidat berhenti sejenak sebelum bertindak, mempertimbangkan berbagai skenario, dan merefleksikan pengalaman masa lalu mereka.

Pisahkan wawancara, virtual atau tatap muka, menjadi sesi berurutan atau pisahkan wawancara selama beberapa hari untuk menghindari stimulasi yang berlebihan. Tidak ada orang berada dalam kondisi terbaiknya ketika mereka kehabisan tenaga atau kewalahan, tetapi memperlambat proses perekrutan bukan karena mereka gampang lelah tetapi karena aktivasi sistem saraf mereka yang tinggi.

Tawarkan tugas wawancara yang masuk akal untuk dibawa pulang. Studi kasus, presentasi, atau tugas tes yang singkat memberi Anda kesempatan untuk menilai kreativitas dan komunikasi kandidat.

2. Ciptakan lingkungan kerja yang seimbang

Modelkan keseimbangan kehidupan kerja yang kuat dengan mendefinisikan jam kerja  dengan jelas. Mereka cenderung sangat berkomitmen sehingga mereka bekerja terlalu keras tanpa kenal waktu, sehingga perusahaan perlu membantu mereka mengelola waktu istirahat dengan baik.

Perusahaan perlu menciptakan ruang kerja khusus dengan ambang sensorik yang lebih rendah terkait dengan kinerja mereka yang memiliki sensitivitas tinggi. 

Semua pihak harus bekerja sama menjaga keberadaan mereka dan mendukung dengan segala fasilitas agar mereka bekerja dengan nyaman. Tidak boleh ada karyawan yang mengganggu cara kerja mereka.

Mengambil tindakan cepat untuk menyingkirkan karyawan toxic yang menggertak, meremehkan, atau bahkan memaksa yang menimbulkan ketakutan. Semakin lama orang-orang ini tinggal di perusahaan Anda, semakin cepat Anda akan kehilangan bakat terbaik dari keunggulan neurodiversity.

3. Integrasikan ke seluruh lini kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun