Mohon tunggu...
Irvan
Irvan Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Person

An ordinary person who loves knowlede Tulisan lainnya dapat dibaca di https://medium.com/@mirvan0910

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Momen Pemilu 2024: Suara Komeng Meroket, "Sindiran Halus" untuk Politisi

17 Februari 2024   20:17 Diperbarui: 17 Februari 2024   20:17 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto surat suara Komeng yang menjadi viral (Sumber :Medcom.id)

Pemilu 2024 penuh dengan cerita, selain panasnya persaingan antar paslon capres-cawapres saat ini. Nama pelawak senior Alfiansyah Bustami alias Komeng mencuri perhatian. Betapa tidak,  Komeng mampu meraup suara terbanyak untuk pemilihaan Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Provinsi Jawa Barat. Bahkan yang lebih dahsyatnya lagi. Suara untuk sang pelawak senior mengungguli semua partai politik untuk daerah pemilihan Jawa Barat dan mampu secara tipis mengungguli paslon capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Mahfud setidaknya saat artikel ini diterbitkan.

Tentu mengejutkan mengingat sepak terjang sang pelawak dalam dunia politik tidak sementereng artis-artis lainnya. Bahkan aktivitas kampanye yang dilakukan Komeng pun tergolong hampir nihil tidak seperti calon legislatif yang lain yang aktif berkampanye di berbagai dapil masing-masing. Sebagian besar masyarakat khususnya Jawa Barat pun baru tahu Komeng ikut kontestasi pada hari pencoblosan karna melihat foto sang komedian.

Pose lucu khas Komeng yang berbeda dibandingkan dengan foto calon legislatif yang lain dalam surat suara pun sukses menjadi magnet bagi para pemilih. Selain itu taktik jitu Komeng dalam memenangkan pemilian legislatif pun patut disimak, Sang pelawak memilih tidak berkampanye secara terang-terangan agar menjadi suprise bagi para pemilih. Dan benar saja, animo masyarakat pun melabuhkan suaranya kepada Komeng begitu tinggi. Bahkan mampu menyentuh angka 1,4  juta hingga artikel ini diunggah mendahului para kontestan lainnya. 

Meskipun terkesan melawak, Namun Komeng memiliki visi-misi tersendiri jika terpilih sebagai senator. Mimpi besar sang pelawak untuk membawa kesenian Indonesia khususnya Jawa Barat mendunia serta menampung aspirasi para komedian serta seniman yang merupakan rekan seprofesi menjadikan Komeng mantap untuk melangkahkan kaki di dunia politik. Komeng mencontohkan KPOP asal Korea Selatan yang mampu menjadi salah satu penyumbang APBN Negara Gingseng tersebut. 

Targetnya pun cukup menarik. Selain untuk membuat kesenian Indonesia sebagai salah satu penyumbang APBN Negara, Komeng juga ingin mewadahi pengembangan kesenian serta kebudayaan Jawa Barat melalui jalur politik. Hal tersebut dirasa sesuai dengan fungsi DPD yang merupakan jembatan legislatif daerah ke pusat dan juga sebaliknya. Sehingga sangat dinanti realisasi program Komeng ketika sang pelawak resmi menjadi senator.

Namun fenomena komeng ini dapat kita amati lebih lanjut. Melambungnya suara komeng memberikan asumsi bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya memili figur yang memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi. Sang Komedian yang jauh terlihat familiar dan dikenal masyarakat dibandingkan calon legislatif yang lain pun menjadi poin lebih bagi Komeng untuk dipilih oleh masyarakat. Pengamat BRIN Devi Darmawan mengutip dari bbc.com menyatakan bahwa politik Indonesia cenderung kepada sosok yang tingkat kepopuleran yang tinggi dibandingkan gagasan serta pengalaman.

Namun bisa jadi terpilihnya Komeng sebagai senator merupakan bentuk sindiran secara implisit masyarakat terhadap lembaga legislatif di republik ini. Survei LSI  pada tahun 2022 yang menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada DPR menunjukkan angka 48% berbanding jauh dengan TNI yang menunjukkan angka 88%. Memang terjadi peningkatan kepuasan masyarakat seiring berganti tahun terhadap DPR, namun DPR tetap konsisten menduduki peringkat terakhir sebagai lembaga negara yang dipercayai masyarakat.

Berbagai polemik yang dituai tak lepas dari kinerja yang kurang memuaskan dari DPR serta kontroversi-kontroversi yang muncul akibat kelakuan dari oknum anggota DPR. Berbagai kasus korupsi seperti kasus korupsi E-KTP yang membelit mantan Ketua DPR, Setya Novanto diselingi dengan drama tabrak tiang listrik yang konon membuat kepala politisi Golkar ini benjol sebesar bakpau, Pengadaan gorden rumah dinas DPR yang mencapai 48 Miliar yang menuai kontroversi publik padahal uang tersebut dapat dipergunakan ke keperluan yang lebih mendesak terkhusus kepada masyarakat, belum lagi tingkah nyeleneh anggota DPR seperti tertangkap sedang tidur saat rapat, kedapatan nonton film asusila dan berbagai kontroversi lainnya yang membuat masyarakat begitu jenuh dan geram dengan kelakuan oknum wakil rakyat.

Tak ayal kontroversi tersebut menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR, dan bisa jadi justru masyarakat lebi memilih apatis terhadap politik dengan asumsi percuma memberikan suara toh pun tidak adanya perubahan yang nyata bagi masyarakat setelah memilih anggota dewan. Hal tersebut tentu akan berdampak pada penurunan kualitas demokrasi di negara kita.

Tingkat kejenuhan masyarakat pun disikapi dengan beragam. Sehingga masyarakat memilih tokoh-tokoh yang masih fresh dan dapat dipercaya mewakili suara rakyat. Dengan kehadiran Komeng selaku pelawak legendaris yang mampu melenggang mulus ke Senayan. Bisa jadi suara hati masyarakat berbicara seperti ini "Daripada milih anggota dewan serius ujung-ujungnya melawak, mending pilih pelawak jadi anggota dewan". Kemudian ditutup oleh Komeng dengan slogan khasnya "Uhuyyy". 

Bagaimana menurut para pembaca?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun