Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Banjir, Salah Satu Faktor Penentu Memilih Furnitur

4 Juli 2022   12:05 Diperbarui: 5 Juli 2022   13:14 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi furnitur dari bahan bambu. (Sumber: nipananlifestyle/Pixabay)

Sebelum Lebaran 2019, kami memutuskan untuk mengapkir mebel berlapis kain suede itu dan menggantinya dengan satu set mebel bambu. Jadi, kami memiliki dua set mebel bambu. Bagusnya, oleh pembuatnya, mebel bambu ini sudah diberi antirayap, sehingga saya tak perlu melakukannya.

Lalu, terjadilah banjir besar-besaran pada Januari dan Februari 2020. Karena rumah kami hanya satu lantai, maka semua barang terletak di sana. Ketika banjir, sebagian akan dinaikkan ke atas mebel. Karena mebel kami sekarang adalah bambu, maka semakin banyak barang yang bisa ditangkringkan di atasnya.

Terus terang, ketika kami masih punya mebel dengan jok suede, ragu-ragu untuk meletakkan barang di atas, apalagi yang berat. Mebel bambu terbukti lebih tangguh. Sejauh ini, tidak ada yang jebol.

Apalagi, banjir Januari dan Februari 2020 itu memiliki ketinggian air berlipat kali dibanding biasanya. Sekitar 1 meter tingginya. Meja televisi pun ikut menghilang akibat terendam. Dan, makin banyak barang yang harus diselamatkan. Bukan main.

Seperti yang saya tulis di atas, bahwa kami tidak punya barang bagus gara-gara banjir. Ketika memilih mebel, kami lebih melihat bukan sebagai pembuat cantik ruang tamu, melainkan kami memilih berdasarkan fungsi tambahan. Bukan hanya sebagai tempat duduk, namun juga kuat untuk dijadikan tempat barang-barang ketika banjir.

Lagipula, membersihkan mebel bambu kelar terkena banjir relatif lebih mudah. Kalau sempat, ya dijemur. Tapi, butuh banyak tenaga, karena mebel bambu itu beratnya bukan main. Kalau tak sempat dijemur, ya dibilas lalu disemprot saja dengan cairan disinfektan dan diangini dengan kipas angin. Praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun