Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Mengapa Beras Harus Dicuci sebelum Dimasak?

5 Januari 2022   15:59 Diperbarui: 5 Januari 2022   16:42 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras yang dicuci bersih bisa membuang segala kotoran, termasuk logam berat. (Sumber: allybally4b/Pixabay)

Jawaban pendeknya adalah agar beras menjadi bersih, bebas dari segala kotoran. Ada juga yang menyebut bahwa beras dicuci sebelum dimasak agar didapat nasi yang pulen atau justru agar tidak pulen. Sebenarnya, mencuci beras tidak ada hubungannya dengan pulen atau tidaknya nasi. Beras yang tidak dicuci, langsung dimasak, bisa beracun.

Menurut sebuah artikel dari situs Inverse, beras menyediakan 20 persen dari total energi yang dibutuhkan manusia dalam satu hari. Kandungan beras lebih banyak dibanding yang dimiliki gandum dan jagung.

Dalam setiap butir beras mengandung:

* Serat

* Keluarga vitamin B, seperti tiamin, riboflavin, dan niasin. Mereka memastikan semua sel dan organ berfungsi dengan lancar.

* Karbohidrat

Menurut badan Food and Agriculture Organization, atau FAO, mencuci beras bisa melarutkan protein, serta nutrien yang bisa dilarutkan oleh air. Akan tetapi, tidak semua nutrien penting terbuang gara-gara kita mencuci beras.

Sebab, selain kandungan nutrien, di tiap butir bisa jadi materi-materi beracun. Kontaminan seperti arsenik yang larut di air, timah, dan kadmium adalah efek beracun dari kebiasaan tidak mencuci beras.

Logam-logam itu masuk ke tanaman padi melalui air tanah yang terpolusi, air yang digunakan untuk mengairi sawah. Ditambah lagi dengan adanya limbah dari pabrik. Lengkaplah semua racun yang ada di beras.

Dari sebuah penelitian yang dimuat di The Journal of the Science of Food and Agriculture pada 2018, mencuci beras bisa mengurangi konsentrasi logam-logam berat tersebut.

Orang Indonesia sebagian besar menjadikan nasi sebagai makanan utama setiap hari. Jika kita tidak mencuci beras, maka arsenik dan sebagainya akan menetap di dalam tubuh dan meningkatkan seseorang terserang kanker. Belum lagi keracunan.

Selain itu, mencuci beras juga menghilangkan berbagai kotoran lain, seperti batu-batu kecil, atau serangga kecil. Menurut situs dari Tribun ini, kalau beras tidak dicuci dengan bersih, maka nasi akan cepat basi. Kebiasaan orang Indonesia adalah memasak nasi satu kali saja dalam satu hari. Kalau masih ada sisa, bisa disantap juga untuk keesokan harinya. Jadi, beras harus dicuci sampai bersih, sehingga nasi bisa awet, setidaknya untuk satu hari lagi.

Lalu, seberapa lama atau berapa kali beras harus dicuci agar bisa bersih dan tidak menghabiskan semua nutrien yang ada di dalamnya?

Ada yang mencuci beras sampai air cucian benar-benar bening. Saya pernah melakukannya, namun ditegur mama. Dia bilang jangan sampai airnya menjadi bening begitu. Vitaminnya habis semua nanti. Saat itu, saya masih kecil dan menurut saja. Sejak itu, mencuci beras cukup tiga kali, seperti yang biasa dilakukan orang setiap hari.

Oh iya, kalau mau tahu cara mencuci beras yang baik dan benar, bisa ditengok artikel di Wikihow ini. Ternyata tidak semudah itu.  Rada njelimet caranya. Itu menurut saya lho.

Satu hal lagi, kalau yang ini saya baca dari manual rice cooker. Sebaiknya, jangan mencuci beras di panci yang digunakan untuk menanak nasi di rice cooker. Bagian dalam panci itu biasanya dilengkapi dengan lapisan antilengket. Butiran beras memiliki ujung-ujung yang lumayan tajam dan bisa mengikis lapisan antilengket itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun