Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Gemuk" Kok Bisa Cuci Darah?

7 Juni 2020   08:14 Diperbarui: 7 Juni 2020   08:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti diketahui dalam anamensis sebelumnya pasien dengan riwayat obes, pernah 105 kg dengan tinggi badan sekitar 165, BMI 38,6 sudah termasuk obesitas kategori klas ll, bahkan mendekati morbid obes.

Obesitas adalah faktor risiko penting diabetes mellitus tipe-2, begitu untuk juga dengan hipertensi. Diabetes mellitus diketahui ketika pasien berusia 21 tahun setelah pasien masuk ruang ICU karena tidak sadar akibat gula  darah yang tinggi. Hipertensi menurut pengakuan pasien diketahui sekitar 4-5 tahun kemudian.

Dan, ketika saya tanya bagaimana riwayat pengendalian gula dan tekanan darahnya, pasien menjawab, "sering tinggi dokter."

Dengan kata lain, gula darah dan tekanan darah pasien tidak terkendali dengan baik.

Obesitas sebagai faktor risiko penyakit ginjal kronis menurut para ahli, dapat  akibat langsung dari obesitasnya sendiri atau  sebagai akibat risiko diabetes mellitus, hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit lain terkait,  yang sering dialami oleh penyandang diabetes mellitus.

Pada pasien ini, seperti diceritakannya, dia mulai sangat gemuk saat menginjak usia remaja, dan pada usia 21 tahun diketahui menderita diabetes mellitus, dan  beberapa tahun kemudian hipertensi yang tidak terkontrol.

Lalu, seperti pertanyaan pasien, "mengapa saya harus cuci darah dokter? ......Apa sebabnya? ......Apa karena obat?"..... masih panjang ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun