4 Obrolan Wajib Dihindari dengan Seseorang yang Baru Dikenal

Tak semua orang bisa nyaman berbicara atau mengobrol dengan seseorang yang baru saja dikenal. Terlebih orang yang baru dikenal atau ditemui itu, sangat aktif mengajak ngobrol, dan kepo dengan urusan pribadi, seperti bertanya soal pekerjaan, status pernikahan sampai alamat rumah. Begitu detailnya, hingga terkadang membuat lawan bicaranya ilfil. 

Kondisi seperti di atas memang lazim kita temui, jika mengingat karakter umum masyarakat Indonesia yang mudah bergaul dan cepat beradaptasi dalam sebuah lingkungan baru. 

Jangan heran, semisal seorang tukang parkir atau satpam bisa ngobrol panjang lebar dengan pengendara motor yang baru ia kenal pada hari itu. Wajar jika orang Indonesia diakui sebagai bangsa yang ramah dan kepo, bahkan terhadap orang asing sekalipun.

Namun keramahtamahan kita sebagai orang Indonesia, tak berlaku jika berhadapan dengan warga asing dan begitu saja sok akrab mengajak mereka ngobrol. Anda bisa dianggap mengganggu kenyamanan dan privasi mereka. 

Lalu kiat apa saja yang perlu diperhatikan agar lawan bicara kita nyaman dengan obrolan yang kita bangun? terutama jika lawan bicara ini baru saja kita kenal atau temui. Berikut di antaranya:

1. Jangan pernah menanyakan status hubungan atau pernikahan

" Udah menikah belum, mas? "

" Udah punya suami, mbak? "

Pertanyaan sensitif ini memang sering sekali ditanyakan sebagai ungkapan basa-basi dalam membuka sebuah obrolan. Padahal jika kita menyadari, pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mengganggu. 

Jangan pernah menanyakan status pernikahan atau hubungan kepada seseorang yang baru kita kenal, walau untuk sekedar alasan basa-basi. 

2. Jangan menanyakan alamat rumah secara detail

Anda menanyakan alamat rumah secara detail kepada orang yang baru dikenal, untuk tujuan apa? Mau ngajak pulang bareng? 

Hindari pertanyaan ini dalam obrolan jika kita baru kenal dengan seseorang, apalagi jika baru bertemu pada hari itu. Alih-alih ingin lebih akrab dan tidak kaku, kita malah bisa dicurigai akan berniat tidak baik dan parahnya dianggap bagian dari sindikat tertentu.

3. Jangan bahas soal politik

Tidak semua orang suka dengan bahasan politik, apalagi sampai dibawa ke meja tongkrongan. Mungkin seiring berjalannya interaksi dalam sebuah obrolan, bahasan soal politik bisa saja terjadi secara alamiah, jika sudah saling nyaman berbicara.

Namun hindari bahasan soal politik dengan orang yang baru dikenal, jika orang tersebut belum sepenuhnya nyaman berbicara dengan kita. 

4. Obrolan soal agama

Obrolan dan diskusi soal agama, terbilang sah-sah aja jika lawan bicara satu frekuensi dengan kita walau baru dikenal. Misal,sama-sama pernah mengenyam pendidikan agama atau memiliki latarbelakang satu keyakinan.

Namun, alangkah bijak kita tak perlu menyinggung soal bahasan agama dengan orang yang baru dikenal, karena akan sangat sensitif dan mengganggu kenyamanan.

Membangun interaksi secara wajar, terutama dengan orang yang baru dikenal merupakan salah satu prinsip dalam sebuah pergaulan. Anda perlu memperhatikan kenyamanan lawan bicara anda, agar tidak mengundang persepsi lain, terutama persepsi negatif tentang kita.