Mohon tunggu...
Irna Djajadiningrat
Irna Djajadiningrat Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi

Sejatinya semua penghuni jagat raya memiliki derajat yang sama. Yang membedakan hanya budi baik atau buruk hati. https://bumiseniorcicibey.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Batin

14 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 14 Juli 2021   11:10 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi atau bersosialisasi dengan manusia lainnya.

Meskipun bahasa yang lazim kita gunakan tampak lengkap untuk mewakili pikiran, perasaan atau gagasan manusia ternyata tetap tidak mampu menggambarkan kedalaman rasa. Anda masih perlu melengkapi ujaran dengan bahasa batin agar pesan yang ada dalam benak dan hati benar-benar sampai kepada petutur.

Bahasa batin acap kali tidak memerlukan kata-kata, tak perlu bicara, tak perlu melisankannya. Pesan bahasa batin selalu menjadi penyejuk jiwa bagi orang baik dan yang berniat menjadi orang baik budi. Sayangnya bahasa batin tidak pernah masuk dalam kurikulum di tingkat satuan pendidikan apapun juga sehingga kita harus berupaya sendiri.

Mungkin memang tidak semudah mempelajari bahasa-bahasa yang ada di dunia ini. Bahasa batin memerlukan “pelatihan” dan perjalanan spiritual “spiritual journey” yang panjang, sepanjang hayat.

Berdasarkan pendapat para ahli untuk mengejewantahkkan bahasa batin diperlukan pemahaman mendalam terhadap struktur batin yang berlapis-lapis sampai pada akhirnya mata hati yang jujur dapat menuangkan dalam ujaran, tulisan atau bahkan tindakan.

Jika melihat tingkat “keduniawian” semakin tinggi, mungkin sudah masanya kita bergeser sedikit, jika tidak bisa melangkah atau melompat, sekali lagi, bergeser saja agar logika tak selalu berkuasa atas hidup ini. Mulailah bermain di wilayah rasa dan ikuti kata hati dan kata batiniah agar ujaran kita tak melukai orang lain meskipun mereka berbeda.(https://bumiseniorcicibey.blogspot.com/2021/06/cinta.html)

Karena bahasa dipandang sebagai wadah makna (locus of meaning), juga sebagai sistem penandaan dan pelambangan (Ricoeur, 1978) maka setiap ujaran atau tulisan akan selalu terhubung bukan hanya pada bahasa itu sendiri tetapi juga alam pikiran dan batiniah.

Oleh karena itu sudah saatnya manusia berupaya mengolah batin agar bahasa yang diujarkan tidak mengalami pendangkalan atau pemiskinan arti dari yang sesungguhnya ada dalam benak. 

Wallahu a'lam bish-shawabi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun