Kita juga masih belum mampu adil memandang setiap orang dengan sama, sebab justifikasi kita masih berangkat dari like and dislike, kesamaan dan tidak perbedaan.
Mungkin memang kultur ketimuran kita yang membatasi kebebasan kita dengan kebebasan yang lain. Tidak salah, hanya butuh bijak saja menilai.
Menarik, jika kita punya speaker's corner di sebuah ruang publik, dimana setiap orang bebas mengutarakan pendapatnya secara luas, membahas pelbagai masalah.
Saya yakin, akan ada banyak sekali yang ingin berorasi. Salah satunya saya.
Kalau Anda, mau berorasi tentang apa?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!