Mohon tunggu...
Irma SiarTambunan
Irma SiarTambunan Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati pangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang yg peduli ketahanan pangan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Meredam Nafsu Impor Bulog

29 April 2019   22:17 Diperbarui: 29 April 2019   22:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budi Waseso (dok. CNBC Indonesia)

Entah ada angin apa, direktur utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi -Buwas- Waseso tiba-tiba jadi melankolis. Kepada media massa, pensiunan jenderal polisi Bintang Tiga itu mengadu bahwa ada orang yang menghalangi rencana impor bawang putih oleh Bulog. 

Buwas mengatakan akhirnya keputusan untuk impor bawang putih hingga hari ini belum bisa dilaksanakan. Hal itu juga, kata dia, yang membuat harga bawang putih di pasaran melejit pasalnya permintaan membludak sedangkan pasokan tidak memadai.

Nafsu impor (meme edit pribadi)
Nafsu impor (meme edit pribadi)
Sumber 1

Harga bawang putih di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 60.000 per kilogram (Kg). Padahal, ujar Buwas, normalnya hanya Rp 25.000 per Kg. Ia pun mengaku merasa kasihan dengan masyarakat yang harus membeli bawang putih dengan harga mahal dan memicu naiknya inflasi. 

Mantan kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri yang juga pernah mengepalai Badan Narkotika Nasional itu pun terdengar sangat manusiawi dan sangat mengerti soal ekonomi makro. 

Kalaupun ia benar-benar memerhatikan perekonomian dan kebutuhan masyarakat, sepertinya ada yang masih ia luputkan. Yaitu aspirasi para petani. 

Ijin impor yang tidak kunjung turun itu rupanya memotivasi para petani dalam negeri untuk menggenjot produksi bawang putih dalam negeri. pembatasan ijin impor juga telah seirama dengan upaya dan keinginan Presiden Joko Widodo dalam menciptakan kedaulatan pangan. Apalagi, para importir juga masih memiliki cadangan bawang putih untuk digunakan hingga beberapa waktu ke depan.

Membatasi impor bawang putih ini bisa dijadikan sebagai pintu masuk bagi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani bawang. Dengan meminimalisasi impor, dan mendorong pertanian bawang putih dalam negeri.

Sumber 2

Karena sejatinya para petani bawang putih memiliki kemampuan untuk itu. Tinggal bagaimana komitmen dari pemerintah. Terlebih dalam sejarahnya, Indonesia pernah memiliki kejayaan dalam memproduksi bawang putih.

Lagi pula Kementerian Pertanian (Kementan) juga sudah punya agenda swasembada bawang putih di tahun 2021. Rencana itu butuh dukungan dari semua pihak. Sedangkan rencana Bulog untuk impor 100 ribu ton bawang putih itu tidak disertai dengan kewajiban menanam 5 persen dari total kuota impor, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 38 tahun 2017.

Mikir (meme edit pribadi)
Mikir (meme edit pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun