Mohon tunggu...
Irma Khalid
Irma Khalid Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pepesan Kosong Swasembada Kedelai

25 Februari 2019   23:10 Diperbarui: 26 Februari 2019   00:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swasembada kedelai (meme edit pribadi)

Kira-kira setahun yang lalu, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan bahwa pemerintah tahun ini akan menambah lahan tanam kedelai 1,5 juta hektare (ha) setelah tahun lalu merealisasikan tanam 500.000 ha.

Dengan produktivitas 1,5 ton per ha, produksi kedelai tahun ini diperkirakan 3,75 juta ton atau di atas kebutuhan 2,8 juta ton. Angka itu di luar lahan kedelai masyarakat yang seluas 300.000 ha-500.000 ha.

Oleh karena itu, Kementan berencana menutup keran impor kedelai pada pengujung tahun 2018.  Mereka optimistis kebutuhan yang ada mampu dipenuhi dari panen di dalam negeri.

Tapi baru-baru ini, impor kedelai untuk keperluan pangan dikabarkan akan berlanjut karena
belum cukupnya produksi dalam negeri. Berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Pertanian AS (USDA), dalam periode Oktober 2018---Oktober 2019, produksi kedelai di Indonesia diprediksi stagnan di kisaran 520.000 ton. Pada saat yang sama, konsumsi diperkirakan mencapai 3,07 juta ton yang 95% di antaranya untuk kebutuhan sektor pangan.

Adapun, kebutuhan full-fat soybean untuk pakan ternak diperkirakan mencapai 170.000 ton, naik tipis 10.000 ton dari periode sebelumnya.

Dengan demikian, impor kedelai diperkirakan mencapai 2,75 juta ton. Pada periode Oktober 2017/2018, impor kedelai mencapai  2,5 juta ton.

Sumber

Situaai kedelai (meme edit pribadi)
Situaai kedelai (meme edit pribadi)
Indonesia sendiri merupakan pasar ekspor pertanian AS ke-9 pada 2017, dengan nilai total US$ 2,9 miliar. Gandum dan kedelai merupakan sejumlah komoditas yang diekspor AS ke sini.

Data yang dirilis oleh Departemen Pertanian AS tersebut menunjukkan bahwa pemerintah harus bekerja ekstra untuk mendorong produksi kedelai lokal.

Tahun ini target luas pengembangan budidaya kedelai dipatok seluas 350.000 hektare. Ada pula di luar itu melalui pola tumpang sari, jagung-kedelai 350.000 hektare dan kedelai-padi 350.000 hektare. Dengan begitu, Kementerian Pertanian menargetkan memproduksi 2,8 juta ton.

Tapi lucunya, dalam empat tahun terakhir luas tanam kedelai hanya berkisar 600.000 hektare-680.000 hektare. Gairah untuk menanam kedelai tidak kunjung menguat karena kalah saing dengan produk impor yang lebih murah di pasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun