Mohon tunggu...
khoirum maqomah
khoirum maqomah Mohon Tunggu... Akuntan - khoirum maqomah

kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Perempuan sebagai P3K (Pencetak, Partner, Pendidik, Kunci Surga) bagi Keluarga

19 Januari 2020   21:08 Diperbarui: 19 Januari 2020   21:14 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran hawa adalah awal hadirnya perempun, yang diciptakan Allah untuk menemani Adam dalam menjalani perintahnya di dunia ini. Pada cerita Adam dan Hawa pertama kali diturunkan ke bumi, perempuan sudah dimaknai sebagai biang masalah. 

Diceritakan bahwa Hawa merupakan penyebab mereka turun ke dunia, dikarenakan Hawa tergoda bujuk rayu setan yang menyuruhnya untuk mengambil buah kuldi (buah yang dilarang untuk dimakan). Hawa dan Adam yang memakannya langsung diperintahkan untuk turun ke dunia. Cerita inilah yang menjadi salah satu wacana yang selalu dibicarakan terkait dengan perempuan biang keladinya masalah.

Tapi jangan salah, perempuan adalah ciptaan tuhan yang paling istimewa, mampu memiliki peran penting yang sungguh mulia, sosok yang sangat kuat, bahkan dalam islam mengatakan bahwa Perempuan yang sholehah (baik) itu lebih baik dari pada 70 orang pria yang sholeh. 

Perempuan memliki keistimewaan dalam berdoa, karena doa perempuan lebih makbul dari pada doa pria karena sifat penyayang seorang perempuan yang lebih kuat daripada pria. 

Ketika hal ini ditanya kepada Rasulullah SAW, jawab baginda: " Ibu (perempuan) lebih penyayang daripada bapak (pria) dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

Seorang perempuan mampu berperan sebagai P3K ( pencetak, partner, penddik, kunci surga ) bagi keluarganya yaitu :

1. Perempuan adalah pencetak generasi keluarga


Tanpa adanya perempuan tak akan ada generasi dimuka bumi, meskipun perempuan tidak akan hamil jika tidak ada pria, namun peran perempuan lebih penting di banding pria, jika di bumi ini hanya ada pria, mungkin dunia sudah berakhir sejak dulu.

Selain menjadi seorang ibu untuk mencetak generasi dengan mengandung dan melahirkan, namun perempuan juga masih memiliki visi dan misi, bagaimana caranya mampu mencetak generasi yang cemerlang dan pintar, mereka harus mempercerdas dirinya, Karena ibu cerdas, akan mencetak generasi yang berkualitas.

Dahulu ibu teladan zaman menanamkan pondasi agama yang kuat pada anak-anaknya sehingga mampu menjadi pemimpin, pejuang dan ulama terbaik pada zamannya. 

Agar Mereka menjadi generasi yang tangguh, generasi emas yang gilang gemilang dan sebagai perempuan yang hidup di zaman sekarang  entah yang sudah menjadi ibu taupun yang akan menjadi calon ibu dari anak anaknya, harus menoleh kembali sejarah para ibu hebat pada masa lalu. 

Meneladani upaya mereka.dan mengambil semangat perjuangan mereka. agar mampu  Mengikuti langkah mereka dalam mencetak generasi emas, khayru ummah ukhrijat linnaas, umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia.

2. Perempuan menjadi partner setia bagi suami dan anaknya

Hadirnya perempun diantara suami adalah sebagai pendamping yang saling melengkapi tulang rusuk satu sama lain, karena "Mar'ah/wanita" disebut "mar'ah" karena dicipta dari "mar'i/seseorang" artinya  Hawwa' dicipta dari Adam. sebagai partner yang setia merawat, menemani dan menjaga di setiap saat,yang mampu menasehati segala hal dan menjadi teman sampai ajal datang.

 perempuan adalah motivator buat suami dan anaknya, mereka  tidak akan lepas dari dukungannya, kasihnya, dan doanya. Dan akan dengan lapang dada mendengarkan semua keluh kesah, maupun suka dan duka keluarga, Seorang perempuan berperan penuh terhadap tanggung jawab yang besar,Sebab, ia diibaratkan sebagai tiang dan pondasi sebuah rumah, karena begitu penting perannya dalam sebuah keluarga. Kasih sayangnya adalah nutrisi batin  dan penyemangat bagi anak-anaknya. 

Saat menjadi istri, ia bukan hanya sebatas ibu,  melainkan ia juga adalah mitra sekaligus sahabat suaminya, dan perempuan adalah indahnya hiasan dari segala hiasan, karena ada dalam hadits, "Ad-dunya mat' wa khairu mat'iha mar'ah shlihah (dunia adalah hiasan, dan seindah-indahnya hiasan adalah wanita shalihah).

3. Perempuan sebagai pendidik ( madrasah al-ula bagi anak anaknya )

Seorang wanita, baik ibu maupun saudari perempuan adalah pilar masyarakat. Mereka memiliki peranan besar dalam melahirkan dan mendidik generasinya, Di samping menjadi ummu wa rrobatul bait, para perempuan juga terlibat secara aktif sebagai sosok muslimah yang berkiprah dalam mendorong lahirnya generasi ulama yang faqih fiddin. Kiprah penting pada muslimah inilah yang menopang eksistensi peradaban Islam.

Ibu adalah madrasah utama bagi anak-anaknya,yang mengajari,menuntun membaca, menulis, menghafalkan,dan lain sebagainya dengan penuh sabar dan ikhlas, karena Generasi hebat adalah karya dari pendidikan keluarga yang sukses dari si ibu. Pendidikan yang dihadirkan ibu dalam keluarga harus mencakup seluruh aspek kehidupan. 

Yang utama sekali adalah pendidikan agama yang lengkap. Yaitu dari tauhidnya, segi akhlaknya, bagaimana bermu'amalah, dan sebagainya. Sehingga  anak tidak menjadi zurriyyatan dhi'afa (generasi yang lemah) tapi generasi yang menjadi qurrata a'yun (penyejuk mata). Yaitu generasi yang memberi harapan baik bagi masa depan. Karena telah kokoh jiwa dan pikirannya yang dilandasi ajaran agama.

4. Perempuan adalah kunci surga

Tidaklah asing jika perempuan adalah kunci surga, karena surga ada di telapak kaki ibu, karena jasa-jasanya yang sungguh mulia, sampai ada ungkapan bahwa anak tidak akan mampu bisa membalas jasa para ibunya, Apa yang di berikan hanya seujung kuku dari segunung hal yang telah diberikannya pada anak.

 karena mereka kita ada. Bukan bim salabim, mereka harus bersusah payah membawa beban berat dalam waktu yang sangat lama. Mengandung tidaklah semudah yang kita kira. bahkan setelah itu ibu akan merasakan sakit lagi yang sangat dasyat, pada saat melahirkan itulah ibu sangat tersiksa, karena Melahirkan Sama Seperti Mati, Para suami mungkin hanya mulas-mulas saja ketika istrinya melahirkan. 

Namun bagi ibu, proses ini sama menyakitkannya seperti kematian. Rasa sakitnya jauh melebihi apa pun yang mungkin dirasa manusia.namun ibu adalah perempuan kuat dan hebat yang tak mudah putus asa, demi anak yang akan keluar dari perutnya selama ber bulan- bulan lamanya.

Tak hanya mengandung dan melahirkan, namun seorang ibu juga merawat dan menjaganya hingga besar, meski sangat berat perannya, namun seorang ibu selalu bersyukur dan bahagia atas apa yang di karuniai Allah untuk mereka, bahkan menurutnya  anak adalah segalanya, sehingga selama mengandung, melahirkan dan merawat tak menjadi beban yang begitu besar, mereka jalani dengan penuh kasih sayang, sungguh mulia jasa-jasanya hingga memang pantas bahwa surga ada di telapak kakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun