Mohon tunggu...
Irhamussabil Sukman
Irhamussabil Sukman Mohon Tunggu... Lainnya - irham

always try

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudut Pandang Islam, Psikologi, dan Biologi Terkait Masalah Motivasi Belajar

16 Juni 2021   07:57 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:06 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum teman-teman semua, bagaimana nih kabar kalian ? semoga selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT dalam menjalani kehidupan sehari-hari ya, amiin. Menurut kalian apasih itu makna dari belajar ? apakah hanya duduk dan mendengarkan guru menerangkan ? tentu saja bukan hanya itu, dan pada kesempatan kali ini saya akan mengulas apa makna dari belajar dan bagaimana kita menanamkan point-point motivasi ke dalam belajar tersebut. 

Menurut pakar psikologi belajar memiliki makna 'perubahan', artinya adalah perubahan yang terjadi dalam diri suatu mahluk hidup, dan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku mahluk hidup tersebut. Menurut dari beberapa penelitian, belajar yang sukses selalu diikuti oleh kemajuan tertentu yang terbentuk dari pola pikir dan tingkah laku. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar merupakan suatu cara untuk memperoleh kesuksesan dalam pengembangan potensi diri seseorang.

Motivasi belajar merupakan hal yang terpenting untuk kita tanamkan kepada anak usia dini karena dapat mendorong timbulnya perubahan tingkah laku dan terbentuknya karakter si anak. Jika motivasi belajar sudah kita tanamkan kepada anak usia dini maka si anak akan lebih mudah untuk belajar hal-hal baru kedepannya, dan dengan itu juga seorang anak akan lebih mudah mengetahui jati dirinya. 

Motivasi belajar yang kita tanamkan pada anak usia dini memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya adalah seorang anak yang telah tertanam point motivasi belajar akan selalu berusaha mempelajari hal-hal dengan baik dan tekun sehingga memperoleh hasil yang terbaik.

Islam juga menegaskan dalam Al-Quran kepada semua orang untuk belajar. Menurut pandangan islam, strategi pengembangan ilmu juga harus didasarkan pada perbaikan dan kelangsungan hidup manusia untuk menjadi pemimpin di bumi dengan tetap memegang amanah dari Allah SWT. 

Lalu ilmu dan iman menjadi bagian terpenting dalam diri manusia, sehingga menimbulkan ilmu amaliah yang berada dalam jiwa yang imaniah. Kemudian teknologi yang lahir dari ilmu, akan menjadi barang yang bermanfaat bagi setiap umat manusia yang ada. Dan semua ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai umat islam yang hidup di bumi Allah SWT.

Al-Quran dalam ayat-ayatnya menjelaskan mengenai hubungan ilmu dan iman ini misalnya surah Ali-Imran ayat : 57, An-Nisa ayat : 122, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak ayat quran yang membahas masalah mencari ilmu dapat kita simpulkan bahwa antara iman, ilmu, dan amal menjadi sangat penting bagi umat islam. Jika bicara terkait menuntut ilmu, islam tidak membedakan antara pria dan wanita, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim" (HR. Baihaqi). Dari sabda yang Nabi Muhammad SAW sampaikan sangat jelas bahwa islam ingin menekankan kembali kepada setiap umatnya untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi kembali, motivasi belajar juga dapat dibedakan menjadi bermacam-macam

  • Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
  • Dilihat dari pembentukannya, motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Motif-motif bawaan. Artinya adalah hal yang sudah dipelajari sejak lahir, jadi motivasi sudah ada tanpa harus kita pelajari Kembali. Contohnya adalah makan dan minum.
  • Motif-motif yang dipelajari. Artinya adalah hal ini timbul karena kita pelajari. Misalnya timbulnya dorongan untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan, dan dorongan untuk mempelajari sesuatu dalam suatu golongan tertentu.
  • Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Ada beberapa ahli yang menggolongkan motivasi menjadi dua jenis, yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Refleks, insting, dan nafsu merupakan contohnya. Sedangkan kemauan adalah salah satu dari motivasi rohaniah. 
  • Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
  • Motivasi Intrinsik. Maksudnya adalah hal dasar yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu lagi adanya rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap diri manusia sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang yang senang menyanyi, membaca dan menggambar tanpa adanya orang yang mendorong atau menyuruhnya.
  • Motivasi Ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan timbulnya hal  yang akan aktif dan berfungsi jika timbul rangsangan dari luar. Contohnya adalah seseorang akan mau belajar, hanya jika dia mengetahui bahwa besok akan dilaksanakannya ujian atau ulangan harian, kemudian dia mengharapkan akan mendapat nilai yang baik. Orang tua, tata tertib, peraturan, teladan guru dan lain sebagainya adalah contoh dari bentuk motivasi ekstrinsik.

Jika dilihat dari sudut pandang biologis, seseorang akan lebih mudah untuk memahami suatu pelajar jika pelajar itu menemukan gaya belajar yang tepat untuk dirinya. 

Gaya belajar merupakan sebuah cara seorang peserta didik yang sudah menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itu menjadi penunjang yang tepat untuk pola belajarnya. Auditif, somatis, intelektual, dan visual adalah gaya belajar yang akan kita bahas kali ini. Auditif merupakan gaya belajar yang dominan menggunakan suara, contohnya mendengarkan materi yang disampaikan oleh pengajar. Yang kedua ada somatis artinya raga atau tubuh sebagai penunjang utamanya. 

Gaya belajar seperti akan lebih banyak melibatkan tubuh sebagai pemeran utama dalam belajar. Ketiga ada intelektual yang bermakna belajar dengan perenungan. Artinya gaya belajar seperti ini akan mendorong seseorang untuk merenungkan kembali hal yang sudah ia pelajari. Kemudian yang terakhir ada visual yang berarti penglihatan. Maksudnya ialah anak dengan pola belajar seperti ini akan lebih mudah jika melihat langsung dengan contohnya membaca.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun