Rasa pegal dan lemas bersamaan dengan demam yang saya rasakan. Dua hari saya demam dan hanya tiduran saja namun, karena saya paham efek samping dari vaksin maka saya tidak panik dan tidak mengonsumsi obat pereda panas juga.Â
Demam yang terjadi usai vaksinasi wajar sekali terjadi. Ada lima tanda tubuh kita mengalami infeksi, salah satunya adalah demam. Tubuh kita mengalami mekanismenya sendiri jika ada benda asing yang masuk.Â
Suhu panas adalah salah satu cara untuk mematikan bakteri, contoh nyatanya adalah saat ingin mensterilkan toples tentu kita memanaskannya di dalam air mendidih bukan ? Begitu juga dengan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Saat sistem kekebalan tubuh mengenali ada benda asing yang masuk, ia akan memberi isyarat otak untuk menaikkan suhu tubuh.Â
Vaksin sendiri adalah virus yang sudah dilemahkan. Tentu tubuh menganggapnya adalah benda asing sehingga memberi isyarat untuk menaikkan suhu tubuh namun, tenang saja tubuh kita sangat pintar sehingga pada akhirnya mengetahui mana benda asing yang berbahaya dan mana yang tidak. Tubuh juga memiliki kemampuan memori dalam mengingat setiap benda asing yang pernah masuk.Â
Sehingga, ketika mengalami demam usai vaksinasi tak usah khawatir karena artinya tubuh sedang melakukan tugasnya. Sistem kekebalan tubuh setiap orang tentu saja berbeda-beda, ada yang demam namun, ada juga yang tidak. Tentu saja jawaban mengapa efek samping setiap orang usai vaksin sangatlah kompleks.Â
Jika demam yang terjadi suhunya belum mencapai angka 39°C dan tidak terlalu menganggu aktivitas maka tak usah khawatir. Saya sendiri tidak mengonsumsi obat pereda panas namun, memperbanyak konsumsi air putih.Â
Vaksin sendiri telah teruji oleh BPOM dan mendapat sertifikasi halal oleh MUI. Tentu saja tidak ada alasan lagi untuk ragu divaksin bukan? Karena vaksinasi adalah salah satu ikhtiar kita untuk merebut kembali dunia kita dari corona.Â
Referensi: materi saat kuliah.Â