Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

SNMPTN dan Semangat Pohon Pisang

24 Maret 2021   18:45 Diperbarui: 24 Maret 2021   19:06 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Jeswin Thomas dari Pexels

Semangat Pohon Pisang. Pohon pisang, biar sudah ditebas sampai runtuh, tak lama kemudian anak-anaknya akan tumbuh lagi tiada habisnya. Cobalah tebas terus, justru akan tumbuh lagi lebih banyak. Tidak pernah menyerah. Kita sebagai makhluk yang diberi akal, hendaknya belajar juga dari alam. Salah satunya dari semangat pohon pisang ini 

- J.S Khairen dalam bukunya Kami (bukan) Sarjana Kertas- 

Dear adik pelajar saya dulu juga gagal SNMPTN dan hari itu saya menangis karena kegagalan. Tujuh tahun setelah kegagalan SNMPTN itu kini saya tertawa. Ternyata setelah kegagalan itu banyak gagal lainya yang menghampiri. Kegagalan yang saya alami membuat saya bertumbuh.  

SNMPTN Bukanlah Akhir 

SNMPTN bukanlah satu-satunya cara untuk bisa masuk ke perguruan tinggi. Ada banyak cara untuk masuk ke perguruan tinggi, ibaratnya banyak jalan menuju Roma. Setelah SNMPTN masih ada UTBK dan jalur mandiri. Tak lulus UTBK dan jalur mandiri ? Tak papa duniamu belum runtuh. 

Ketika memasuki dunia kerja, ada banyak hal yang saya pelajari. Almamater memang penting tapi bukanlah yang terpenting. Saya pernah mengikuti seleksi karyawan dan pesaing saya ternyata banyak yang berasal dari universitas papan atas Indonesia. Hal yang tak saya sangka ternyata yang lulus berasal dari PTS yang namanya saya tak familiar. Dari kejadian itu saya belajar bahwa yang menentukan di kehidupan nyata bukanlah kampus akan tetapi kemampuan dan sikap. 

Tak lulus SNMPTN, UTBK, atau mandiri bukan berarti masa depan langsung suram. Ada banyak orang yang kuliah di PTS tetapi lebih sukses dari yang kuliah PTN. Kalau kata J.S Khairen jangan hanya menjadi sarjana kertas, mengandalkan selembar ijazah untuk masa depan. 

Jangan Malu Gagal, dan Bersyukur Pernah Gagal 

Dulu saya mengira orang yang hebat adalah orang yang tak pernah gagal. Nyatanya saya keliru. Orang hebat adalah orang yang gagal berulang kali. Jadi adik pelajar jangan malu jika gagal, anggap saja itu cambuk untuk lebih berusaha ke depannya. 

Bersyukurlah jika gagal artinya Tuhan menyuruh untuk belajar lagi dan lagi. Manusia saja dari kecil tidak bisa langsung berlari bukan? Perlu jatuh berulang kali supaya bisa berdiri tegak. 

Jika ternyata tak lulus juga UTBK, coba lagi di mandiri, tak lulus juga coba ujian masuk perguruan tinggi swasta, lalu belajar dengan sungguh-sungguh, bangun relasi, bangun kemampuan diri. Sehingga nantinya ketika memasuki dunia kerja dapat membuktikan diri bahwa universitas tak menjamin kemampuan. 

Mantra" Man Jadda wa Jadda" masih tetap berlaku bagi siapa pun yang berusaha sungguh-sungguh. Di universitas kehidupan, kurikulum yang diajarkan jauh lebih keras tak mengenal di mana kamu kuliah dulu. Maka ketika kamu gagal bersyukurlah artinya kamu sedang dilatih menghadapi kehidupan sebenarnya. 

Pohon Pisang, Foto oleh Kinga Longa dari Pexels
Pohon Pisang, Foto oleh Kinga Longa dari Pexels

Semangat Pohon Pisang 

Apapun nanti hasilnya maka tetaplah semangat pohon pisang. Diremehkan dihina karena kuliah di PTS tetap jangan menyerah dan buktikan kemampuan. Kelinci saja bisa kalah dengan kura-kura dalam hal berlari karena terlalu sombong. Untuk kalian yang kuliah di PTN juga jangan sombong hati karena perjalanan sesungguhnya baru dimulai. 

Pesan saya untuk adik-adik calon mahasiswa, di mana pun nanti kalian belajar jangan hanya jadi mahasiswa kupu (kuliah-pulang). Universitas itu tempat belajar banyak hal. Mulailah menambah relasi di bangku kuliah agar nanti ketika sudah masuk di universitas kehidupan tak perlu kesusahan lagi. 

Ikutlah organisasi dan bangun kemampuan berkomunikasi di sana. Pengalaman saya banyak mahasiswa pintar tetapi, tak tahu caranya berkomunikasi yang baik. Ikut juga banyak kompetisi, pertukaran mahasiswa, atau pun magang yang nanti sangat berguna ketika kalian bekerja. Semangat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun