Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kesibukan Bukan Solusi Kesepian

22 Februari 2023   13:54 Diperbarui: 22 Februari 2023   13:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesepian adalah penyakit manusia modern. Meskipun banjir informasi setiap detik. Pun demikian tak lantas menghapus kesepian dari hati umat manusia.

Segala cara dilakukan, hiburan yang buka 24 jam. Pun tak lantas bisa menghibur hati yang luka, gelisah, merana.

Mengumpat pada pemerintah, meskipun di pendam sendiri. Pun tak lantas membuat hati rakyat menjadi lega.

Bisa saja kamu menciptakan teori yang bisa menyelesaikan masalah kesepian. Tetapi, kesepian tidak lantas pergi begitu saja meskipun dunia semakin bising.

Kita hanya mengisi waktu, karena kita tak pernah bisa benar-benar lepas dari yang namanya rasa sepi. Rasa lelah, gelisah, tak punya arah. Seolah hidup sendiri di belantara manusia modern.

Ingat-ingat lagi, kapan terakhir kamu merasa kesepian?

Bagaimana rasa sepi itu kini telah luntur? Apakah karena kesibukan, lantas rasa sepi itu sirna begitu saja? Atau rasa sepi itu kamu nikmati dalam diam. Meraba-raba, isyarat apa yang Tuhan sedang berikan?

Menikmati hiburan yang beraneka ragam memang menyibukkan. Memberi otak banyak pikiran untuk dipikirkan. Tetapi, tidak lantas membuatmu merasa puas dengan keadaan.

Bercerita panjang lebar kepada dunia, pun tak berarti apa-apa. Karena pada akhirnya, dunia hanya akan merekam kesimpulan yang kamu berikan.

Bisa jadi, kesepian adalah ruang untuk merajut simpul-simpul isyarat alam. Agar hatimu lebih peka, perasaanmu tak mudah terluka dan mentalmu menjadi tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun