Kilometer Lima
by Aflah Adi Masadu
Aku mendengar sedikit banyak
mata itu berbicara padaku dengan bahasa yang belum pernah dikenal di muka bumi.
Romantisme tepi sawah, aspal yang mendidih, angin kering siang hari dan harap temu jam 18.03 di meja makan. tak butuh waktu lama bagiku untuk memahaminya.
Kemudian klakson bus serang - jakarta memenuhi kepala serupa lullaby, mengantar kembali ke Batavia; rumah terasing bagi masing-masing kita.
2022.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!