Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

10 Gol dalam 1 Leg, Barcelona Vs Bayern Munich Buktikan Liga Champions 2020 Masih Penuh Kejutan!

15 Agustus 2020   08:59 Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:48 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan berbeda di lapangan, pemain Munich merayakan golnya sementara pemain Barca terlihat gontai. | foto: Twitter @ChampionsLeague

Siapa bilang format baru Liga Champions 2020 akan mengurangi keseruan kompetisi antarklub eropa itu? Siapa bilang sistem 1 leg mulai babak perempat final akan mengurangi drama gol di Liga Champions?

Jika kompasiner berpikir demikian, sepertinya Anda tidak menyaksikan dan memperhatikan laga Barcelona vs Bayern Munich dengan cermat dan objektif. Baru beberapa jam yang lalu laga Big Match ini usai, tepatnya pada Sabtu (15/8) dini hari tadi.

10 gol tercipta hanya dalam waktu 90 menit. Ya, hanya dalam 1 pertandingan, 1 leg saja laga Barca vs Munich itu menghasilkan jumlah gol yang begitu banyak. 2 Gol untuk Barcelona dan 8 gol untuk Munich.

Anda tidak salah baca, FC Hollywood memang berhasil membantai Blaugrana setelak itu! 8-2 skor akhir untuk kemenangan Bayern atas Barca. Bahkan, pemain Barcelona sejatinya hanya berhasil mencetak 1 gol saja ke gawang Munich. Loh kok bisa?

Gol-gol FC Hollywood dicetak oleh Thomas Muller (2 gol), Ivan Perisic, Joshua Kimmich, Serge Gnabry, Robert Lewandowski, dan Philippe Coutinho (2 gol). Sementara 2 gol Barca dicetak Luis Suarez dan satunya dicetak David Alaba ke gawangnya sendiri alias gol bunuh diri.

Rincian gol dan waktu tersiptanya gol bisa disimak di foto berikut ini. Anak asuh Hansi Flick sukses mencetak 4 gol di babak pertama dan menambah 4 gol lagi di babak kedua. Begitupun Barca yang mencetak 1 gol di babak pertama dan 1 gol di babak kedua.

Hasil akhir laga Barca vs Bayern. | foto: Twitter @ChampionsLeague
Hasil akhir laga Barca vs Bayern. | foto: Twitter @ChampionsLeague
Untuk jalannya pertandingan dan analisis penyebab kekalahan Barca bisa disimak di ulasannya Pak Arnold Adoe yang sudah terbit duluan dengan judul "Inilah 3 Cara Bayern Hancurkan Barcelona dengan Skor 8-2". Menurut kompasiner Arnold Adoe, ada 3 sebab Munich mampu unggul dari Barca.

Pertama, strategi pelatih Bayern, Hans Dieter-Flick, yang klik dalam pertandingan tersebut. Kedua, sektor sayap Bayern yang bergerak amat efektif sepanjang pertandingan. Ketiga, cara mengisolasi Lionel Messi yang brilian.

Ya, memang benar ketiga faktor itulah yang membuat Bayern mampu mendominasi Barca. Buktinya, statistik pertandingan juga membuktikan hal tersebut.

Statistik laga Barca vs Bayern. | sumber: sofascore.com
Statistik laga Barca vs Bayern. | sumber: sofascore.com
7 tendangan Barca ke gawang Munich berbanding 8 gol Munich ke gawang Barca. Selain itu, dari statistik Munich juga sangat mendominasi Barca. Tak hanya dari penguasaan bolanya, tapi juga dibuktikan dengan akurasi umpan, jumlah shot on target, dan duel yang dimenangkan di lini tengah.

Di tulisan saya sebelumnya yang membahas format baru Liga Champions 2020, saya sudah menjelaskan bahwa masih ada banyak hal yang bisa dinikmati dari format baru Liga Champions yang hanya 1 leg ini. Salah satunya adalah adu kejeniusan pelatih dan kualitas pemainnya.

BACA JUGA: Apa yang Bisa Dinikmati Dari Format Baru Liga Champions?

Saya sepakat dengan Pak Arnold Adoe, Hansi Flick jauh lebih unggul dari Quique Setien. Flick juga menunjukkan kualitas skuat anak asuhnya lebih mentereng dari rival abadi Real Madrid itu. Buktinya, sila simak susunan pemain kedua tim ini.

Formasi dan susunan pemain Barca. | foto: hasil tangkapan layar youtube @RESUMENES HOY
Formasi dan susunan pemain Barca. | foto: hasil tangkapan layar youtube @RESUMENES HOY
Formasi dan susunan pemain Munich. | foto: hasil tangkapan layar youtube @RESUMENES HOY
Formasi dan susunan pemain Munich. | foto: hasil tangkapan layar youtube @RESUMENES HOY
Nama pemain cadangan yang saya tandai itu memiliki kualitas yang setara pemain Starting XI-nya, dan Munich sudah unggul dulu di poin ini. Buktinya, Lucas Hernandez mencetak 1 assist, Coutinho bahkan membuat 2 gol dan 1 assist.

Hansi Flick juga memanfaatkan revisi aturan pertandingan Liga Champions 2020 dengan jeli. Ia memaksimalkan pergantian 5 pemain dengan baik. Flick merotasi 2 bek, 2 gelandang, dan 1 penyerang, komplet. Sementara Barca hanya menggunakan 2 pemain cadangan.

Kembali soal kejeniusan pelatih. Di laga ini kita bisa menyaksikan betapa cerdiknya Flick mengeksploitasi kelemahan Barca sekaligus memanfaatkan keunggulan titik terkuat Munich. Titik lemah Barca adalah bek sayapnya, sementara titik terkuat Munich adalah deretan winger dan wingback-nya.

Musim ini, Munich banyak bermain dengan skema high pressing dan banyak mengandalkan umpan crossing. Munich juga ahli dalam membuat gol enak, yaitu umpan silang ke mulut gawang yang tinggal disosor pemain lain.

Hasil pengamatan saya membuktikan hal tersebut, hehe. 4 gol FC Hollywood dicetak melalui skema umpan crossing dari sisi sayap. Gol pertama oleh Thomas Muller diawali dari umpan crossing dari Ivan Perisic.

Gol kedua Muller atau gol keempat Munich juga begitu. Muller mencetak gol kedua setelah menerima umpan crossing dari Joshua Kimmich. Gol keenam Munich juga sama. Lewandowski mencetak gol ke-14 nya di Liga Champions musim ini lewat sundulan kepala memanfaatkan umpan crossing Coutinho.

Gol keempat dari skema crossing Munich terjadi di akhir laga alias gol kedelapan Munich atas Barca. Coutinho berhasil mencetak gol keduanya setelah menerima umpan crossing sundulan dari Lucas Hernandez.

Sementara itu, saya juga mencatat Munich sukses mencetak 1 gol dari skema umpan silang ke mulut gawang. Gol kelima Munich merupakan hasil skill individu Alphonso Davies yang mengecoh Nelson Semedo. Davies yang bebas lalu memberi umpan silang ke mulut gawang yang berhasil disambar Joshua Kimmich.

Selain itu, Munich memang benar-benar mengeksploitasi sisi terlemah Barca itu (bek sayap Barca). Gol kedua Munich yang dicetak Perisic berawal dari skema high pressing Munich kepada gelandang dan bek Barca ketika build up serangan dari bawah.

Gnabry berhasil merebut bola dari kaki Sergi Roberto dan memberi umpan kepada Perisic. Tanpa kawalan dari Semedo yang harusnya berjaga di sisi kanan pertahanan Barca, Perisic tanpa ampun melesatkan tendangan kaki kiri yang tak mampu dihalau Ter Stegen.

Hasil diluar dugaan prediksi

Hasil laga ini selain membuktikan bahwa Liga Champions 2020 masih seru, juga membuat semua prediksi sebelum laga mental. Sebelum dimulai, Barca dinilai mampu memberi perlwanan kepada Munich setelah melihat permainan Messi kala bersua Napoli.

Tapi nyatanya, seperti yang sudah diulas Pak Arnold Adoe, Messi dibikin mati kutu. Saya melihat, ketika Messi menguasai bola, ada 3-4 pemain Munich yang sudah mengejarnya, gila!

Sebelum hasilnya semenyedihkan ini, banyak yang menunggu duel antara dua kiper timnas Jerman, Neuer vs Ter Stegen. Tapi ada daya, kita disuguhkan fakta bahwa benar adanya kalau level Ter Stegen masih dibawah Neuer dan Joachim Low tak salah masih memilih Neuer sebagai kiper utama timnas Jerman.

Ter Stegen sebetulnya bermain tidak buruk-buruk amat. Justru, dia seperti bekerja sendiri di pos belakang Barca. Ter Stegen masih tercatat membuat 5 saves, sementara Neuer hanya membuat 4 saves. Akan tetapi, shots on target Barca ke gawang Neuer hanya 5, jadi Neuer jelas lebih efektif dibanding Ter Stegen yang menerima 14 shots on target.

Sebetulnya, ada andil bek Barca yang bermain buruk malam itu. Sofascore juga memberi rating terburuk kepada Nelson Semedo yang sering out of position. Bahkan 6 dari 8 gol Munich tercipta dari sisi kiri Munich alias setelah mengeksploitasi Semedo sebagai bek kanan Barca.

Disini kita disuguhkan perberdaan kualitas pemain Barca terhadap Munich. Selain itu, mental skuat Bayern terlihat lebih tangguh dibanding Barca. Bisa dilihat dalam foto berikut, David Alaba setelah mencetak own goal memang kecewa, tetapi setelah itu ia bangkit dan tersenyum.

tangkapan layar youtube @RESUMES HOY
tangkapan layar youtube @RESUMES HOY
Alaba lalu dihampiri Nueur yang juga kapten tim tanpa terlihat emosi atau marah sekalipun. Setelah itu, Bayern malah menjadi lebih fokus dan akhirnya mencetak lebih banyak gol dari Barca.   

Hasil akhir 8-2 ini membuat Bayern Munich mencatat berbagai rekor.

Squawka mencatat Bayern sebagai tim pertama sepanjang sejarah Liga Champions yang mampu mencetak 8 gol dalam satu laga perempat final. Selisih 6 gol di laga ini juga menyamai selisih kemenangan 7-1 Manchester United atas AS Roma pada 2007 silam.

Selain itu, kemenangan 8-2 atas Barca juga membuat Bayern menyamai rekor agregat kemenangan terbesar dalam perempat final Liga Champions yang dibuat Real Madrid atas APOEL pada 2012 silam. Bedanya, Bayern Munich hanya butuh satu pertandingan untuk membuat catatan tersebut.

Kekalahan 2-8 ini juga membuat Barca harus angkat kaki dari Liga Champions 2020. Ironisnya, hasil laga ini membuat Messi cs tersingkir dari fase gugur Liga Champions selama 3 tahun beruntun dengan cara tragis.

Di Liga Champions 2018, Barca kena "epic comeback" AS Roma di babak perempat final. Barca yang menang 4-1 di leg 1 kalah 3-0 di leg 2. Di tahun 2019 Barca mentok di semifinal setelah kena "epic comeback" Liverpool di Anfield. Kala itu Barca menang 3-0 di leg 1 lalu kalah 4-0 di leg 2.

Hasil akhir 8-2 ini, juga jadi bukti Liga Champions masih seru walau berganti format 1 leg di fase gugur. Barcelona sebetulnya juga beruntung sekaligus sial. Kalau masih ada leg 2, bisa-bisa Barca dibantai lagi sama Munich, hehe.

Kalau misal ada leg 2, minimal Barca bisa menang dari Munich walau belum tentu juga unggul agregat nantinya. Sialnya, Barca harus membalas kekalahan ini di edisi Liga Champions musim depan, itupun kalau kedua tim masih akan bertemu. 

Kembali soal hasil laga Barcelona vs Bayern Munich ini. Hasil akhir kemenangan Munich 8-2 atas Barca juga membuktikan bahwa Liga Champions 2020 juga tak kalah menghadirkan kejutan.

Selain rekor baik dan buruk bagi kedua tim, lolosnya Munich dan tersingkirnya Barca membuat peluang juara baru di Liga Champions sangat mungkin terjadi. Sudah ada 3 tim yang lolos ke semifinal, yaitu PSG, Leipzig, dan Munich.

Satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh Man. City dan Lyon. Uniknya siapapun yang menang di laga City vs Lyon dinihari nanti akan membuat kontestan semifinal Liga Champions berisi 3 tim yang belum pernah juara.

Hanya Bayern Munich yang sudah pernah juara dengan catatan 5 trofi Liga Champions. Sayangnya, di babak perempat final Munich juga menyingkirkan juara Liga Champions 5 kali, Barcelona.

Hmm... Menarik bukan Liga Champions musim ini? Mari kita tunggu saja siapa yang akan menyusul PSG, Leipzig, dan Munich ke babak semifinal nanti. Oiya, berikut bagan dan jadwal lengkap Liga Champions 2020.

bagan dan jadwal Liga Champions 2020. | foto: kompasiana.com/irfanpras
bagan dan jadwal Liga Champions 2020. | foto: kompasiana.com/irfanpras
Sekian. Salam Olahraga.

@irfanpras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun