Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Fauzi
Muhammad Irfan Fauzi Mohon Tunggu... Konsultan - Jurnalis dan Aktivis Pajak

Ingin menjadi seseorang yang berdedikasi untuk pendidikan dan pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merpati untuk Batari

25 Juni 2019   11:35 Diperbarui: 25 Juni 2019   11:51 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku kagum oleh namamu, Batari
Mengingatku pada sosok wanita hebat sang Nabi
Berparas suci beralasakan nama ilahiIkhlas mencintai-Nya  yang tak kenal henti
Atas dasar sukma yang hakiki
Kau tengah hadir di relungku dalam imajinasi
Kau coba membangunkanku kala pagi
Dan mengistirahatkanku pada batas penghujung mentari

Inginku mengirim sepasang putih merpati
Mereka akan bermain dan bercerita tentang indahnya suatu hari
Menghitung detak detik dengan jemari
Kemudian menghibur senyummu yang telah mati

Seiring waktu bergegas pergi
Daun daun dan pepohonan telah usai menanti
Bekerjanya sekuntum mawar merah dan melati
Pun hujan dan aroma petrichor menyerang daratan bumi

Gemuruhnya langit, bayang bayang lazuardi
Tampak indah leluasa mencuri
Mata mata manusia nan jernih hendak berlari
Di taman bidadari penjaga surgawi

"Sedang apa , tuan putriku, Batari ?," tanya merpati
"Aku tengah menjelajah dunia dengan membaca puisi,"ungkap siti
"Percayalah, puisi itu akan menemani hatimu yang sedih", balas sang merpati
Dengan suara manisnya, dia menjawab, "Ohh yaa, ?, aku ingin terjaga bersamanya meski hanya mimpi,"

Ttd, Muhammad Irfan Fauzi

Senja, di Universitas Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun