Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sanksi FIFA Imbas Tragedi Kanjuruhan, Semua Pihak Merasa Benar dan Lepas Tangan dari Tanggung Jawab

14 Oktober 2022   07:04 Diperbarui: 14 Oktober 2022   07:06 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan (sumber foto : KOMPAS.com/Suci Rahayu) 

Melihat daftar sanksi yang memiliki kemungkinan besar untuk diberikan ke sepak bola Indonesia sangatlah berat. Mungkin dari sebagian orang akan sangat menyayangkan apabila terealisasi, namun setelah melihat apa yang terjadi di Kanjuruhan sanksi ini sangat layak dan pantas untuk diterima sebagai bentuk pertanggung jawaban atas terjadinya tragedi ini.

Semua pihak harus berani dalam mempertanggung jawabkan apa yang sedang terjadi saat ini. Sanksi ini akan menjadi sebuah tamparan keras untuk mereka yang belum sadar akan bahayanya Liga ini tetap diselenggarakan. Kita harus menyadari bahwa tidak ada sepak bola seharga nyawa di dunia ini.

Semua Pihak Merasa Benar dan Lepas Tangan dari Tanggung Jawab

Berbeda sikap dengan semua pihak yang terlibat dalam kasus tragedi ini, seperti PSSI, Panitia Pelaksana, Polisi, PT. LIB dan Pihak Emtek. Mereka semua seakan merasa benar dengan apa yang mereka yakini kebenarannya, padahal jika ditelusuri satu per satu maka semua pihak yang ada di atas semuanya layak untuk bertanggung jawab.

Hal yang paling lucu dari sikap pihak-pihak yang disebutkan diatas malah lepas tangan dan melempar kesalahan ke masing-masing pihak yang bersangkutan lainnya. PSSI yang seharusnya orang yang paling bertanggung jawab pada saat ini malah membuat pernyataan yang mengandung pro kontra.

Pihak PSSI mengatakan yang diwakili oleh Ketua Umum PSSI : "Ini tanggung jawab Panitia Pelaksana, bukan PSSI". Mendengar pernyataan Panitia Pelaksana malah balik memberikan serangan balasan :"PSSI juga harus tanggung jawab". Saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab untk berusaha tidak disalahkan dan merasa benar.

Padahal di dalam Undang-undang Statuta PSSI 2018 Pasal 4 ayat 2 yang menjelaskan pada poin pertama yaitu :

"PSSI mengatur dann/atau mengoordinasikan seluruh kompetisi dan turnamen, baik pada tingkat nasional maupun pertandingan-pertandingan lainnya yang diselenggaraka di Indonesia." 

Jadi, jika kesalahan dilimpahkan secara keseluruhan kepada panitia pelaksana untuk bertanggung jawab sepenuhnya. Itu adalah kesalahan besar yang telah dilakukan oleh Ketua Umum PSSI di dalam konferensi pers kepada media.

Selain itu pihak Polisi melakukan pembelaan terhadap sikap yang telah dilakukan anggotanya dengan kalimat "Bukan gas air mata yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa". Kalimat ini sungguh melepas tangan atas apa yang telah diperbuat dengan menyalahkan, semua orang berlari berdesakan dan membuat tumpukan banyak orang sehingga mengakibatkan mati dengan kehabisan oksigen.

Padahal faktor utama yang membuat semua orang lari adalah untuk menghindar dari tembakan gas air mata yang diarahkan ke tempat duduk penonton yang berada di dekat tribune. Hal ini merupakan sebuah penyangkalan yang keji namun masyarakat mulai mereda setelah adanya permintaan maaf dan aksi sujud bersama di lapangan Polisi Jawa Timur ketika setelah melakukan sebuah Upacara yang sering dilakukan oleh Polda.

Tidak mau kalah dengan pihak yang lain untuk saling lepas tangan dari masalah tanggung jawab. Pihak PT. LIB menyudutkan pihak stasiun penyiaran dengan kalimat : "Pihak broadcaster yang meminta main malam." Seolah hal ini membenarkan bahwa televisi hanya ingin mendapatkans ebuah rating yang bagus untuk menjadi tempat tontonan di kalangan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun