BWF World Championship 2022 telah dilaksanakan pertandingannya di Tokyo, Jepang. Semua pemain terbaik dunia hadir untuk mengikuti turnamen prestisius yang diadakan sekali dalam setahun. Pemain yang memiliki peringkat terbaik akan ikut serta guna meramaikan persaingan di semua sektor dari olahraga bulu tangkis.
Indonesia sendiri telah mengirimkan 15 pasangan pemain terbaik untuk bersaing dan memberikan penampilan terbaik untuk bisa meraih gelar. Indonesia terakhir mendapatkan gelar juara pada turnamen BWF World Championship 2019, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan pasangan ganda putra Jepang.
Beberapa wakil Indonesia telah berhasil melangkah maju ke babak berikutnya adalah Anthony Sinisuka Ginting, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dan Gregoria Mariska Tunjung. Sedangkan satu wakil Indonesia lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya karena langkahnya terhenti oleh tunggal putra Malaysia Ng Tze Yong.
Jojo Berhasil Menumbangkan Toma Popov Junior
Pada babak Round-64, tunggal putra Indonesia Jonathan Christie harus berhadapan dengan Toma Popov Junior asal Perancis. Kedua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk bisa melangkah maju ke babak selanjutnya, semua itu tergantung dari kesiapan dan mental dari kedua pemain yang akan bertanding di dalam lapangan.
Jonathan Christie merupakan unggulan ke-7 pada turnamen BWF World Championship 2022. Ini merupakan pertemuan kedua dari kedua pemain, namun secara data statistic yang ada Jojo lebih diunggulkan dibanding Toma Popov Junior. Selain dari peringkat yang ada Jojo pernah mengalahkan Toma Popov pada pertemuan pertama mereka di turnamen Yonex Swiss Open 2022.
Kali ini pada babak 64 besar Jojo harus berhadapan dengan lawannya Toma Popov Junior untuk kedua kalinya. Berbeda hasil dengan pertemuan pertama mereka, pertandingan harus diselesaikan dengan rubber set sedangkan pertandingan kali ini Jojo dapat menyeelsaikan pertandingan dengan straight game langsung.
Pada gim pertama Jojo tampil lebih agresif dan sering melakukan pukulan serangan dengan jumping smash yang menjadi andalannya. Selain itu pola permainan yang diterapkan oleh lawan juga mudah terbaca dengan sangat baik oleh Jojo, sehingga gim pertama Jojo dapat menuntaskan gim pertama dengan mudah 21-9.
Dengan kepercayaan diri yang tinggi Jojo tidak mau membuang kesempatan yang ada di depan mata. Jojo menerapkan pola permainan yang sama pada gim kedua ini, tidak jauh berbeda dengan pola permainan di gim pertama. Toma Popov Junior terlihat kewalahan dalam mengejar dan mengembalikan bola ke medan lawan.
Gim kedua berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan. Konsentrasi pemain tunggal putra Perancis yang mulai buyar membuat performancenya berantakan dan membuka peluang untuk Jojo segera menyelesaikan pertandingan. Gim kedua dapat diselesaikan dengan mudah oleh Jojo dengan kemenangan pasti 21-11.
