Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi Novel] "The Wizard of Once: Knock Three Times", Cerita yang Tidak Pernah Usai

30 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 30 Januari 2022   10:33 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

"Setelah kita menerima sebuah cerita, kita tak bisa mengelak dari nasib akhir cerita itu."                     O. L. Travers -- Pengarang Mary Poppins

Novel fiksi trilogy Cressida Cowell yang terdiri dari tiga sekuel yaitu The Wizard of Once, The Wizard of Once : Twice Magic dan The Wizard of Once : Knock Three Times. Kedua novel ini telah saya bahas dan review di laman Kompasiana .Pada kesempatan ini saya telah menyelesaikan bacaan novel ketiga dari penulis Cressida Cowell dengan judul The Wizard of Once : Knock Three times.

Sinopsis The Wizard of Once : Knock Three Times

Pertualangan Wish dan Xar baru akan dimulai kembali setelah ia kabur lari dari pantauan kedua orangtua mereka di dalam hutan belantara. Wish dan Xar menjadi buronan yang diburu oleh bangsa Kesatria dan Penyihir; dan yang lebih buruk lagi mereka juga diburu oleh Penyihir Hitam di dalam hutan belantara.

Dalam novel ketiga ini masih dibintangi oleh dua orang pahlawan yang telah saya sebut diatas yaitu Wish dan Xar. Wish adalah pahlawan yang berasal dari bangsa kesatria yang memiliki kekuatan di balik tutup matanya, dia memiliki mata sihir yang sangat kuat. Xar adalah pahlawan yang berasaal dari bangsa penyihir yang memiliki hati yang bai tetapi ditangannya ada Noda-Penyihir --Hitam yang berusaha mengendalikan dirinya.

Masihkah ada kesempatan untuk Wish dan Xar meraih keberuntungan untuk ketiga kalinya ? Wish dan Xar masih menjalankan msi yang sangat rahasia menakutka dan berbahaya. Misi mereka adalah mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat mantra penumpas Penyihir Hitam. Dibalik misi yang sedang mereka lakukan ada seseorang diantara kawanan Wish dan Xar yang melakukan tindakan pengkhianatan.

Sanggupkah Wish dan Xar menemukan bahan-bahan untuk membuat mantara yang bisa menumpas Penyihir Hitam? semetara itu penyihir hitam masih berusaha dengan sekuat tenaga yang dimilikinya untuk mendapatkan kekuatan sihir yang dapat mempengaruhi besi. Akankah penyihir hitam berhasil mendapatkannya? semuanya akan terjawab dengan banyaknya kejutan dan tantangan yang dilakukan oleh masing-masing tokoh.

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

Review Novel The Wizard of Once "Knock Three Times"

Pada novel ketiga dari Cressida Cowell ini saya menikmati sekali alur cerita yang dikembangkan oleh penulis. Dengan kepiawaian penulis dalam membuat kejutan dan plot twist yang membuat pembaca tidak nyama dengan tokoh yang ada di dalam isi cerita yaitu pertualangan Wish, Xar dan teman-temannya dalam menyelesaikan misi terkahir dalam menumpaska Penyihir Hitam.

Cerita di novel ketiga ini melanjutkan kembali kisah yang menggantung dari buku pertama hingga kedua. Dari memulai membaca buku ketiga ini cerita lebih menarik dan penuh dengan kejutan serta tantangan yang banyak dialami oleh masing-masing tokoh didalam novel ini.

Ketika memasuki bagian tengah cerita masih seru dan semakin penasaran bagaimana misi ini harus selesai. Apakah Wish dan Xar berhasil dalam meyelesaikan misi terkahir? Semua terjawab setelah menyelesaikan bacaan isi buku ini dari awal hingga akhir. Tapi, saya sedikit kecewa karena setelah membaca novel ini dari buk pertama, kedua hingga ketiga tapi ending cerita kisah Wish dan Xar masih gantung alias anti klimaks.

Walau jalan ceritanya mengalir dengan sangat baik dan membuat pembaca memiliki imajinasi sesuai dengan apa yang digambarka oleh penulis agar bisa merasakan apa yang sedang dialami oleh tokoh utama. Dibantu dengan adanya gambar yang menambah ilustrasi dan visual kepada pembaca untk bisa membayangka sendiri kondisi dan latar yang sedang terjadi didalam novel ini.

Kelebihan dari Novel The Wizard of Once : Knock Three Times

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

Pertama, penulis sangat baik dalam mengembangkan isi cerita dari buku pertama, kedua dan ketiga dengan baik. Pengembangan cerita yang dibuat juga tidak terlalu berat dan masih bisa diikuti oleh para pembaca yang bisa dibaca oleh semua umur. Novel ini juga cocok untuk dibaca oleh anak-anak dan remaja.

Kedua, novel ini dibantu dengan sebuah gambar ilustrasi seperti komik yang dipaparkan di beberapa bagian pada masing-masing momen dalam cerita. Hal ii sangat membantu pembaca dalam berimajiasi dalam mendiskripsikan suasana dan tampilan dari masing-masing tokoh yang ada dalam isi cerita.

Ketiga, penulis sangat baik dalam mengangat sebuah nilai-nilai kehidupan yag baik untuk bisa disampaikan kepada pembaca dari semua kisah yang terjadi dalam novel ini. Novel ini tentang persahabatan, kekeluargaan hingga nilai-nilai kehidupan seperti berbakti kepada orang tua, nilai kejujuran dan tolong menolong juga di perlihatkan dan ditampilkan oleh penulis melalui tokoh-tokoh didalamnya.

Keempat, tampilan cover dari trilogy novel karya Cressida Cowell juga eyes cahting dan sangat menarik untuk para pembaca atau penggiat literasi dalam mengkoleksi dan memiliki novel ini sebagai koleksi bacaan untuk penunjang kepustakaan di rumah.

Kekurangan dalam novel The Wizard of Once : Knock Three Times

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi

saya melihat ending cerita dalam novel ini anti klimaks dan gantung tidak selesai sesuai denga harapan para pembaca. Semua kisah tiba-tiba berhenti dan usai dengan cara gaya kepenulisa ala Cressida Cowell. Setiap pembaca selalu memiliki ekspetasi dan keinginan ending cerita seperti apa tapi setelah mengikuti novel ini secara keseluruhan tapi novel ketiga endinya membuat saya pribadi kecewa.

"Setelah kita menerima sebuah cerita, kita tak bisa mengelak dari nasib akhir cerita itu." O. L. Travers -- Pengarang Mary Poppins

Kalimat diatas benar sekali setelah membaca isi seluruh dari novel ini, pembaca hanya bisa menerima dan tidak bisa mnegatur apa yang diinginkan oleh penulis. Setiap penulis memiliki tujuan dan keinginan dalam menyampaikan isi cerita sesuai dengan apa yang ingin mereka lakukan. Pembaca hanya bisa menerima dan mencoba untuk mengerti dan belajar memahami maksud dari penulis.

Setiap karya selalu ada kelebihan dan kekurangan didalamnya. Setiap poin dari itu selalu menjadi pelengkap dan menyempurnaka sesuatu dalam sebuah karya yang telah diterbitkan. Menjadi seorang pembaca atau penggiat literasi hanya bisa mendukung para penulis untuk sellau mencintai dan mengkritisi karya mereka untuk menjadi lebih baik lagi.

Setiap penulis selalu membutuhkan yang namanya saran dan kritik untuk kemajuan dunia kepenulisan dari penulis itu sendiri. Saya banyak belajar dari setiap buku dan penulis yang telah say abaca karyanya, masing-masing penulis memiliki keunikan dan karakteristik dari gaya atau cara kepenulisan higga jalan cerita yang akan di paparkannya dalam sebuah karya.

Novel The Wizard of Once :knock Three Times saya rekomendasika kepada seluruh pembaca komapsiana dan penggiat literasi dalam menambah kepustakaan dan koleksi bukunya dirumah untuk bsia dibaca kapan pun dan dimanpun kita berada. Buku adalah sebuah alternative seseorag dalam mengisi waktu luang atau senggang yang kosong dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca.

Saya berharap kita di Indonesia ini memiliki budaya yang baik dalam membaca sebuah buku dalam menambah pengetahuan dan ilmu yang ada dari belahan dunia yang tercipta dari apra penulis. Pembajakan selalu menajdi mush utama dalam negeri ini karena sudah begitu bayak para penulis karyanya dibajak secara terang terangan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Saya berharap kepada pembaca Kompasiana untuk tetap melindungi hak cipta penulis dalam menciptakan sebuah karya dengan membeli yang asli bukan bajakan. Orang yang melakukan pembajakan adalah orang yang telah berani melakukan sebuah tindakan pidana yang telah melanggar hukum dan undang-undang yang ada. Hal ini harus kita berantas dan dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu baru bisa memberikan contoh kepada orang-orang yang berada disekitar kita.

Penulis harus kita lindungi Karena mereka adalah lentera dalam membangun Indonesia lebih baik di masa yang akan datang. Dengan adanya penulis yang hebat bisa menciptakan sebuah peradaban yang luar biasa dan generasi di masa yang akan datang lebih sadar untuk bisa menjaga dan memperhatikan hal ini lebih serius. Semoga resensi buku yang saya tulis bisa bermanfaat dan bisa membuat daya tarik kepada pembaca Kompasiana untuk lebih suka membaca dan melestarikan budaya gemar membaca agar bisa tersebar luas untuk generasi muda sekarang untuk peduli akan hal ini.

  • Judul              : The Wizard of Once "Knock Three Times"
  • Penulis          : Cressida Cowell
  • Penerbit         : Mahaka Publishing, Desember 2019
  • No ISBN        : 978-602-9474-31-2

Salam Sehat dan Salam inspirasi buat kita semua

Pekanbaru, 30 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun