Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dilema ODHIV dan ODHA di Indonesia (#BersamaSahabat)

13 Desember 2021   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2021   12:09 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Lifestyle-Bisnis.com | Ilustrasi Simbol Hari AIDS Sedunia

Dilema ODHIV dan ODHA di Indonesia

Virus yang menyerang antibody manusia yang sering kita kenal dengan sebutan HIV ( Human Immunodeficiency Virus) atau virus yang menyerang system imunitas tubuh sehingga menyebabkan kondisi yang disebut dengan AIDS. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yaitu sindrom (kumpulan gejala penyakit) akibat menurunnya sisitem imunitas di dalam tubuh manusia.

Penyakit virus ini sangat ditakuti oleh semua umat manusia didunia ini. Bagi yang mengidapi penyakit virus ini di dalam tubuh mereka, biasanya mereka seperti akan kehilangan semangat hidup dan ingin segera mengakhiri masa hidupnya dengan kematian yang sesegera mungkin. Karena bagi mereka hidup dengan bersama virus ini tidak ada artinya lagi.

Seetelah mendapatkan penyakit ini, biasanya mereka akan diberikan konsultasi bersama pihak kesehatan yang bertanggung jawab dengan penyakit ini. Sebelumnya saya akan memberitahukan bahwanya informasi yang saya tulis ini atas persetujuan dari pengalaman dari sahabat saya. Awalnya saya kaget dan ketika ia menyampaikan kepada saya kalo dirinya memiliki virus HIV didalam tubuhnya.

Kalian pasti tau bagaimana responku pertama kali tahu bahwa sahabat terbaik ku memiliki penyakit ini, jangan kan saya, kalian juga pasti akan melakukan hal yang sama yaitu tidak percaya dan menghindar atau menjauhi dirinya. Selang beberapa bulan setelah ia memberi informasi yang mengagetkan saya, akhirnya saya mencoba berusaha untuk menerima jika sahabat terbaik saya selama ini menyembunyikan penyakit itu di dalam tubuhnya dari saya sendiri dan sahabat yang lain.

Apa alasan saya bisa menerima dirinya ? setelah lama saya menjaga jarak dan menjauhinya ternyata rasa penasaran saya pun akan penyakit ini semakin besar rasa ingin tahu. Singkat cerita saya menemuinya meminta maaf terhadap sikap saya selama ini yang telah menjauhi dan menghindar dari dirinya. Seharusnya saya tidak melakukan hal tersebut, jika kalian mengalami hal yang sama dengan ku berusahalah cari tahu informasi tentang penyakit ini dan cobalah untuk berpikiran terbuka untuk memahami segalanya.

Banyak Informasi yang saya ketahui tentang HIV dari sahabat saya

Dengan memiliki seorang sahabat yang mengidap penyakit yang mematikan HIV membuat saya banyak mendapatkan pelajaran dan pengetahuan tentang penyakit ini. Dia berusaha menjelaskan bagaimana ia mendapatkan virus tersebut dan sekarang harus menjalani terapi ARV (Antiretroviral) hingga seumur hidupnya.

Ternyata antara ODHIV dan ODHA itu berbeda. Kita selama ini tahu HIV dan AIDS itu sama padahal sangatlah berbeda, HIV adalah virus penyebabnya dan AIDS adalah stadium akhir dari penyakitnya. Sahabat saya ini ternyata dia baru diagnosa HIV dan dia sering disebut dengan ODHIV. Sedangkan orang dengan AIDS akan disebut dengan ODHA.

Jadi, orang mengidap HIV belum tentu akan terkena AIDS. Dengan menjalani pengobatan ARV (Terapi ARV) mereka bisa hidup normal seperti biasa. Dengan menjaga pola makan dan kesehatan dengan berolahraga mereka bisa hidup normal layaknya kita pada umumnya, yang membedakannya adalah mereka harus meminum obat terapi seumur hidup mereka tanpa harus kompromi dan tidak boleh menolak sedikitpun.

Terapi ARV yang sangat melelahkan

Sahabat saya menceritakan bagaimana ia harus meminum obat terapi ARV dua kali sehari pagi dan malam pada jam yang sama. ternyata mmebawa beban tersendiri bagi mereka untuk melakukannya setiap hari tanpa harus jeda dan berhenti, sekali berhenti maka reaksi obat tidak berfungsi dan virus akan resistant terhadap obat tersebut. Saya langsung mencerna dan berfikir bahwa hal ini sama dengan ketika ada orang mengalami penyakit TBC maka dokter akan memberikan obat selama 6-9 bulan tanpa putus atau berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun