Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Yuni", Surat Cinta untuk Perempuan Indonesia

9 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   18:00 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Ilustrasi Yuni berada di sekolah | Sumber foto : Liputan6.com

Anak perempuan memiliki keterbatasan dalam banyak hal, terlihat dalam film ini mereka harus mengikuti apa yang menjadi keinginan orangtua agar sang anak patuh dan mengikutinya. 

Mereka tidak memiliki kekuatan dan upaya untuk melawan dan memberontak, tapi setiap orang memiliki hak yang sama untuk bisa bertumbuh dan berkembang menajdi pribadi yang lebih baik.

Pendidikan adalah sebuah hak untuk anak-anak untuk bisa pergi ke sekolah dan guna menuntut ilmu yang sebanyak-banyaknya agar ke depan mereka bisa meraih apa yang menjadi impiannya untuk diwujudkan. 

Setiap orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada seluruh anak-anaknya untuk bisa pergi kesekolah dan menuntut ilmu, bukan memaksakan kehendak dan keinginan yang memaksakan anak untuk menuruti pa yang menjadi kemauan dari orangtua.

Saya sangat suka dengan sineas film Indonesia saat ini, mereka lebih berani dalam mengangka isu-isu yang sedang marak dan sering terjadi di kehidupan sekitar kita. 

Walau di kota besar sudah mulai berkurang tapi hal yang diperlihatkan oleh film Yuni banyak terjadi di daerah-daerah yang masih terpencil dan jauh dari kota besar. 

Semua itu terjadi karena kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan dari orangtua kita terdahulu, mereka masih mengikuti trend atau mitos yang sering terjadi kebanyakan di sekitaran kita.

Terkadang dilema yang dihadapi oleh para pengajar disekolah juga berat, ketika seorang pengajar memiliki harapan lebih terhdap siswa/i-nya untuk bisa meraih apa yang menajdi impiannya. 

Namun tekanan datang dari lain arah, yaitu pandangan orangtua yang masih awam dan tidak menganggap pendidikan suatu hal paling penting untuk masa depan anak-anaknya terutama bagi anak perempuan. 

Film ini sangat jelas divisualkan oleh sang sutradara untuk para penontonnya untuk bercermin melihat keadaan disekitar kita yang selama ini sudah dalam keadaan darurat akan hal tersebut.

Film Yuni saya berikan rating 8.5/10 dari segi alur cerita yang sesuai dengan isu yang marak terjadi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun