Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dua Tahun Sudah Ginjal Saya Diangkat

22 Juni 2020   17:42 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:28 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati hidup dengan satu ginjal (Foto: koleksi pribadi)

Kemudian saya melakukan renogram untuk lebih meyakinkan. Akhirnya ada 2 opsi. Operasi angkat ginjal atau tetap bertahan memakai kantong nefros yang setiap 3 bulan sekali harus diganti selangnya di kamar operasi. Berarti harus rawat inap paling tidak 2 hari.

Kata DR Ponco Birowo Sp U, " Untuk pertimbangan, dengan selang yang langsung tembus ke ginjal itu rentan infeksi. Kalau sampai infeksi berarti harus segera operasi. Operasi yang dipersiapkan pasti jauh lebih baik daripada yang mendadak."

Awalnya saya memang sangat bimbang dan ragu, karena itu Dokter residen mempertemukan saya dengan DR Ponco Birowo Sp U.

Membuat keputusan membuang ginjal, sebetulnya sangat berat tetapi berdasarkan pertimbangan usia, keadaan kesehatan umum saya dan dokter menjanjikan operasi laparoskopi, maka saya mantapkan hati untuk nefrektomi, tentu setelah saya berdoa terus menerus.

Tanggal 21 Juni 2018 pagi hari, dengan kursi roda saya dibawa ke kamar operasi. Saya ditungguin oleh suami, anak anak, adik saya, dan Bu Didiet sahabat saya. 

Setia menanti selesainya operasi (foto: koleksi pribadi)
Setia menanti selesainya operasi (foto: koleksi pribadi)

Di sana masih harus antri dan kalau tidak salah mungkin tensi darah saya sempat agak meningkat. Kurang jelas kapan saya siuman, tapi saya sadar operasi sudah selesai dan rasanya semua baik baik saja.

Syukur puji Tuhan. Kemudian mungkin saya kembali tertidur.

Jelang sore saya didorong keluar menuju Ruang HCU. Karena kondisi saya cukup stabil maka cukup ke HCU tidak jadi ke Ruang ICU seperti rencana semula. Ketemu sejenak dengan keluarga yang masih menunggu. 

Saya di kamar HCU (foto: koleksi pribadi)
Saya di kamar HCU (foto: koleksi pribadi)

Semalaman rasanya saya tidak bisa tidur karena pasien di sebelah saya sangat gelisah dan gaduh. Pagi pagi saya ditawarin sarapan. Syukur saya bisa sarapan sendiri.

Sekitar pukul 10 siang saya di dorong keluar dari HCU menuju ke kamar perawatan saya di 418. Saya bersyukur semua telah berjalan dengan baik, berkat pertolongan Tuhan melalui tangan tangan dokter dan para paramedis yang membantunya.

Walau saya kehilangan satu ginjal, saya tetap bersyukur bahwa semua telah berjalan dengan baik dan lancar. Saya juga sangat berbahagia karena tanpa terduga saya didatangi seorang Imam dan Prodiakon yang mengantarkan Komuni Kudus. Kalau tidak salah ingat pada hari ke empat setelah operasi, saya boleh pulang ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun