Akhirnya saya ngalah.Â
Tahun lalu salah satu anak saya pernah memberi saya sisir pisau, karena dia terkenang masa lalu. "Ini ganti sisir pisau Mommy yang dulu," katanya. Saya candain," Mau saya potong rambutmu?" Dia ngakak, " Ogah ah, potong itu rambut cucu-cucu." Pikir saya waktu itu, "Mana mau mereka?!" Saya pun ga mau.
Ternyata saat ini, hal itu menjadi kenyataan karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang memojokkan saya menjadi tukang cukur dadakan. Mimpi pun saya ga pernah nyangka bakal motong rambut cucu-cucu yang sudah remaja. Hanya Kakak yang belum mau dicukur Nenek. Hahaha...
Karena masih ragu dengan sisir pisau yang baru itu, saya mencobanya dengan memotong poni rambut saya sampai cucu saya terkejut. Pisaunya okay... maka jadilah saya tukang cukur dadakan.
Memakai sisir pisau lebih mudah mengikuti potongan lama rambutnya, paling tidak itu menurut saya ya. Jadi bila Anda ada yang mau mengikuti jejak saya, belilah sisir pisau.
Hasilnya lumayanlah...