Mohon tunggu...
Irene Cynthia Hadi
Irene Cynthia Hadi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Just an ordinary girl from Surakarta, who writes perfect moments at the perfect time...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Captain Marvel, Sang Wanita Pemberani yang Diremehkan dan Berhasil Mengalahkan Keraguannya Sendiri (Spoiler Alert!)

14 Maret 2019   20:07 Diperbarui: 14 Maret 2019   20:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carol Danvers sebagai Captain Marvel Sumber: Librengnood.com

(Spoiler Alert!)

Memasuki bulan Maret 2019, kita disuguhkan dengan tayangan terbaru dari Marvel Universe yakni Captain Marvel. Film ini mulai tayang sejak 6 Maret 2019 lalu di seluruh bioskop tanah air. Captain Marvel tentunya menjadi salah satu film Marvel yang digadang-gadang. Bagaimana tidak? Tokoh Carol Danvers dalam film ini menjadi kunci keberhasilan para pahlawan super Marvel untuk mengalahkan Thanos dalam film Avengers: Endgame.

Dikisahkan, Captain Marvel dilatih di sebuah planet bernama Hala yang dihuni bangsa Kree. Sebelum dipanggil Captain Marvel, ia dikenal dengan nama Vers di planet yang dikuasai oleh Supreme Intelligence itu. Vers dilatih dan akhirnya diturunkan untuk sebuah misi bersama tim yang terdiri atas beberapa prajurit Kree.

Para prajurit ini dipimpin oleh Yon-Rogg yang diperankan apik oleh Jude Law. Usut punya usut, kedatangan mereka akhirnya berbuah konflik dengan penduduk setempat yang disebut Skrull. Vers yang tertangkap kemudian teringat kembali akan masa lalunya usai Skrull memasangkan teknologi memori pada kepalanya. Skrull akhirnya menemukan sosok Wendy Lawson, seorang pilot di bumi yang menyimpan rahasia teknologi kecepatan cahaya.

Captain Marvel alias Vers bersama tim prajurit dari Hala Sumber: Fatherly
Captain Marvel alias Vers bersama tim prajurit dari Hala Sumber: Fatherly
Dalam segmen berikutnya, dikisahkan Carol menjalani petualangan menarik di bumi usai ia kabur dan pesawat Skrull meledak. Ia bertemu Nick Fury yang sudah menjadi agen S.H.I.E.L.D. Dengan bantuan Fury, Carol menjelajahi AS dan menemukan fakta baru tentang masa lalunya. Ia ternyata merupakan seorang pilot yang mengalami kecelakaan 6 tahun yang lalu. Carol pun berbalik dan melawan Yon-Rogg karena ternyata kaum Skrull bukanlah teroris. Ia berhasil menyelamatkan kaum Skrull dan harus melawan bangsa Kree yang ternyata tak seperti yang dibayangkannya.

Dari segi teknologi, tentu tak perlu diragukan lagi. Seperti yang kita ketahui, Marvel Universe selalu memberikan kesan tak terlupakan dari sisi visual effects dan CGI. Semua efek digarap dengan begitu apik dan sempurna sehingga penonton bisa merasakan dan ikut masuk ke dalam imajinasi Marvel.

Apabila menilik dari segi cerita, sebagai penonton, saya jujur tidak bisa menebak ke mana kisah ini akan berujung. Apalagi sebelumnya, saya tidak pernah mengikuti kisah Captain Marvel. Ya, pada awalnya saya merasa bingung dan asing dengan istilah planet yang disebutkan di awal film. Namun seiring dengan berjalannya waktu, penonton diajak untuk ikut berpikir dan menyusun potongan puzzle satu per satu. Saya menemukan diri saya semakin penasaran dari satu adegan ke adegan yang lain. Sesuatu yang jarang kita temukan dalam film superhero. Saya akui, Captain Marvel berhasil memadukan unsur misteri dan superhero itu dengan apik.

Film Captain Marvel juga memberikan esensi pesan mendalam bagi penonton. Pertama yakni tentang pandangan terhadap perempuan. Dalam film itu, digambarkan bahwa perempuan kerap kali dipandang sebelah mata. Perempuan dianggap tak bisa melakukan apa yang dilakukan laki-laki, selalu emosional dan mengandalkan perasaan daripada logika. Lihat saja adegan ketika Carol berulangkali dianggap tak mungkin bisa meraih tali dalam latihan militernya.

Padahal, tentu kita tahu bahwa perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa. Pesan ini disampaikan lewat Carol yang berulangkali jatuh, diremehkan serta dianggap terlalu mengandalkan perasaan sebelum akhirnya ia sendirilah yang mengalahkan semua musuh di hadapannya seorang diri. Ia pun bisa bertahan dan tidak bergantung kepada laki-laki. Yap, Carol tak memiliki love interest dalam film ini. Sesuatu yang sangat jarang kita temui dalam film superhero. Menurut saya, pesan ini sungguh luar biasa. Mengingat tak banyak tokoh utama atau superhero wanita yang berani ditampilkan sebagai sosok yang kuat, pemberani, tanpa sosok pangeran berkuda yang menolongnya dan bisa menyelamatkan banyak orang.

Latihan Carol Danvers saat menjadi seorang pilot Sumber: Screenrant
Latihan Carol Danvers saat menjadi seorang pilot Sumber: Screenrant
Carol juga menjadi figur penting dalam memaknai arti perjuangan. Awalnya ia bukanlah seorang manusia yang kuat. Ia rapuh, jatuh berkali-kali dalam hidupnya. Saat kecil, ia jatuh dari sepeda. Ia gagal memukul bola baseball dan sempat tertimpa kecelakaan. Ia gagal meraih tali saat latihan dalam akademi militer. Namun meskipun Carol jatuh, ia tetap bangkit. Carol berhasil mengalahkan dirinya sendiri dan terbebas dari rasa takut yang menyandera dirinya dan kekuatannya selama ini.

Kisah Carol Danvers sebagai Captain Marvel mungkin sekilas hanyalah sebuah kisah superhero untuk kita. Namun ada banyak sekali refleksi dan nilai yang bisa kita peroleh dari kisah ini. Akhir kata, semoga review ini bermanfaat dan selamat menunggu Avengers: Endgame pada 26 April 2019 mendatang. (Cyn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun