Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasgor Jawa Musbraw

14 November 2022   01:18 Diperbarui: 14 November 2022   01:36 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah ngumpul ngumpul dengan teman teman komunitas, siang itu laparku kembali datang. Kadang aku dikritik, kenapa kebutuhan makan selalu ditunda. Dikira aku pelit. Ya, mereka tak tahu kalau kondisi keuanganku juga kembang kempis. Dompetku sakit. Hihihihi.

"Golek Tombo ewul" osob kiwalan khas Ngalam yang artinya cari obat lapar.Udara sangat panas siang itu, maklum udah November, masuk bulan berakhiran mber. Pasti ujian itu jadi langganan. Tak masalah lah, lha siklus alam dititahkan begitu. Dan itu dinanti para petani.

Pujasera Musbraw jadi tujuanku. Selain terjangkau, disana ada menu favorit. Disitu ada pangsit juga. Lumayan enak. Soal mie pangsit, jadi menu kenangan sama Yayangku. Waktu itu kita baru jadian 2 pekan, dan tempat kencan pertama yang kita datangi ya di Pujasera musbraw.

Tapi...

Menu yang berhari hari ini tetap mie dan mie. Walau mie instan menyediakan Arema rasa masakan, tapi bentuknya tetap mie. Mie lagi dan mie lagi. Lagian aku sekarang datang sendiri. Yayangku masih kerja. Jadi aku kembali ke menu favoritku. Nasgor Jawa Musbraw.

Soal cerita tentang cita rasa masakan khas Nusantara ini, ternyata aku Ndak paham. Yo maklum cowok itu banyak yang Ndak mudeng soal masakan. Selain masak air, yang aku bisa ya masak mie instan. Pernah sih bikin nasgor Jawa sendiri. Kalau Ndak kebanyakan minyak, ternyata malah kurang minyak. Kadang kering kayak makan nasi aking gosong. Kadang asin. Kadang terlalu kebanyakan bumbu. Oalah...hihihi 

Nasgor Jawa musbraw jadi santapan lezat siang itu. Kucoba tanya posdim Yayangku. Biasanya jam segini doi juga makan bekalnya. Tapi wa nya centang satu. Ya udah, akhirnya kusantap nasgornya sorangan wae. 

Nasgor itu nasi goreng. Ini nasi goreng khas Jawa. Yang khas lainnya, aku Ndak tahu. Yang kutahu, saat lapar, ya enak. Tombo ewul tadi. Bau harum saat nasgor digoreng, menambah selera makan semakin meningkat. Sambil menunggu masak, kupandang etalase. Wow, ada telur asin. Telur bebek berwarna biru itu memikatku. Dulu aku pernah mroses dan jualan telur asin dari warung ke warung. Bebek itu ternyata sensitif pada perubahan cuaca lho. Dulu aku berlangganan telur bebek pada peternaknya. Sebelum lebaran, stok telur bebeknya lancar. Begitu masuk bulan puasa, selain ada hujan, ada musim petasan juga. Jadinya suplay telur mandeg. Kenapa? Karena bebeknya terganggu hujan dan petasan. Apa benar bebek seperti itu? Entahlah, tapi aku alami sendiri.

Dan nasgor Jawa musbraw dipadu telor asin, tambah nyamie. Yang kupaham, ini enak. Sakit ewulku seketika bikin kenyang. Apa sih ewul itu? Ewul itu luwe, artinya lapar. Alhamdulillah, kenyang.

Makan itu kebutuhan. Tanpa makan, tubuh ini ibarat handphone lupa di charger. Kadang aku merasa egois dengan menunda nunda makan. Tubuh ini butuh disuplay energi. Temen temen selalu mengingatkanku soal makan. Mereka melihat aku makin kurus. 6 bulan terakhir sudah turun berat badanku 7 kg lebih. Apa aku sakit? Iya, yang sakit dompetku. Hihihi 

Nasgor Jawa Musbraw, 13 November 2022

Ditulis oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun