Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menikmati Hidup dengan Menulis Puisi (Seri Sketsa Sam Oke #6)

22 Agustus 2022   20:42 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Genre Puisi jadi branding

Kemampuan Menulis artikel dengan tema aktual adalah semacam keharusan yang harus dimiliki oleh setiap penulis. Artikel tersebut harus punya makna bagi pembacanya. Selain terampil menulis, dia harus mampu menguasai seni fotografi dan membuat video yang mendukung liputannya.

Tantangan melengkapi fitur tulisan menjadi multimedia menuntut kita lebih banyak belajar meningkatkan kualitas diri. Upaya mengeksplore ini terus saya lakukan hingga pada akhirnya saya menemukan genre puisi sebagai branding kepenulisan saya di Kompasiana.
Bagi yang pingin tahu puisi puisi saya, bisa dibaca di link berikut ini
https://www.kompasiana.com/tag/puisi-eko-irawan

Seni menikmati Hidup dengan Menulis Puisi

Puisi bagi saya adalah konten yang lebih ekspresif, karena puisi menuntut penyusunan kata, ide dan estetika dalam bait bait singkat. 

Bagi sebagian orang yang berkata menulis puisi itu gampang dan bisa dilakukan anak SD, saya hanya mengiyakan saja, karena yang berkata demikian, saya balik bertanya sudah berapa puisi yang dia buat dan tayang. Bagi saya membuat puisi lebih sulit dibanding membuat artikel bergenre lainnya.

Bagi saya menulis puisi itu sebagai cara saya pribadi menikmati hidup. Saya malah kesulitan menulis puisi jika diperintah, ditugaskan atau disuruh. Saya juga tak pakai banyak teori, yang penting menulis dan itu cara saya menikmati hidup. Dibikin simple tapi bermakna, seperti itulah yang saya lakukan selama ini. Dan dari situ saya menemukan bahagia.

Mempuisikan Foto.

Bagaimana cara saya menulis puisi? Saat ide lewat dan tertangkap pikiran, ternyata saya harus merubah ide tersebut dalam seni fotografi. Saya malah gagal membuat puisi jika cover foto dari puisi itu belum ada. 

Saya harus membuat cover foto terlebih dahulu, baru menulis puisinya.

Foto cover dan puisi adalah satu paket yang menjadi satu kesatuan tak terpisah.

Berikut beberapa contoh cover puisi yang saya buat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun