Mohon tunggu...
Irawan Abae
Irawan Abae Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya adalah mahasiswa Universitas Khairun Ternate jurusan Ekonomi Pembangunan, say berperan aktif di dunia Literasi

kita hanya butuh beberapa kata untuk menyusunnya menjadi kalimat, dengan segenap tinta untuk menyusunnya menjadi sebuah cerita pendek. hanya butuh kata-kata untuk menjelaskan pada semesta bahwa kita butuh pena untuk mengungkapkan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Kita Sebenarnya?

21 Juni 2021   16:33 Diperbarui: 21 Juni 2021   16:45 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis : Irawan Abae

Sebaiknya kita harus mengevaluasi diri kita, untuk menemukan satu jawaban bahwa kini sebenarnya siapa?, untuk apa? Dan mau kemana? Mungkin kita dapat lebih memahami esensial kita dalam bermasiswa yang merupakan menifestasi dari insan intelektual dalam civitas kampus lebih dari itu, mahasiswa pada umumnya merupakan generasi muda calon pencerah sekaligus pelaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk kehidupan yang akan dating, dalam kehidupan kampus mahasiswa sebagai satu komunitas akademis memilii latar belakang kehidupan yang unik dan majemuk (multicultural)

Solusi untuk kita semua jika ada masalah maka di selesaikan dengan baik secara demokrasi, beretika dan bertanggung jawab. Bukan saling mencaci dan akan menimbulkan fitnah antara satu sama lain, kita didik untuk menjadi dewasa, menjadi lebih baik, bukan menjadi preman bukan menjadi netizen yang tidak bertanggung jawab. Semua hal bisa di bicarakan baik-baik tampah menggukan cara-cara yang tidak menjelaskan bahwa kita sebagai seorang mahasiswa.

Pesan Said Munirudin “ untuk membaca engkau perlu buku sementara memahami hanya butuh akal murni cukup dengan melihat engkau bisa membaca tetapi dengan pandanganlah engau dapat memahami. 

Orang buta membaca yang tertulis sedangkan orang arif memahami yang tersembunyi orang awam sibuk membaca sementara orang cerdas sibuk menelti, betapa banyak orang yang sekolah tapi terjebak dalam referensi mereka sibuk mencari kebenaran padahal kebenaran itu tersimpan dalam nurani.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun