Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Curhat Tour Guide di Masa Corona, Dari Makan Tabungan hingga Go Virtual

5 Agustus 2020   22:46 Diperbarui: 8 Agustus 2020   23:23 3908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Being a tour guide and tour leader (online), in the time of corona...

Jadi gue mau curhat. Wabah corona ini adalah cobaan berat bagi para insan pariwisata, termasuk profesi tour guide and tour leader yang menggantungkan nasib dari kegiatan traveling.

Praktis, sejak ada wabah covid-19 ini semua kegiatan traveling harus distop. Gara-gara corona, para tour guide/tour leader pun jadi zero income selama berbulan-bulan. Barbie jadi pusying, gimana caranya bisa bayar cicilan Mercedez-Benz dan sepetak tanah (kuburan) di Pondok Indah coba?!

Dan selama berbulan-bulan, gue pun berstatus sebagai "guide mantab" alias "makan tabungan" uhuhuhu... Jadi kalo kemarin-kemarin lo tanya, "Gimana kabar lo ra?" terus gue jawab, "Mantabh!" bisa jadi itu gue lagi ngenes karena udah bosen makan tabungan berbulan-bulan.

Para tour guide dan tour leader, yang selama ini bisa berbangga diri, "Nih kerjaan terbaique, bisa jalan-jalan gratis keliling indonesia, keliling dunia, plus dibayar pula," akhirnya harus dijatuhkan ego sampai ke dasar.

Dalam kondisi wabah di mana traveling disebut sebagai kegiatan yang "membahayakan nyawa" akhirnya harus gigit jari kudu nyungsep di rumah sampe berbulan-bulan.

Menurut para senior tour guide/tour leader, kondisi wabah corona ini bahkan lebih buruk dampaknya bagi pariwisata dibanding krisis ekonomi parah yang terjadi tahun 1997-1998. Dunia pariwisata yang sering dibanggakan sebagai pendatang devisa terbesar bagi banyak negara termasuk Indonesia saat ini jadi kehilangan darah seperti mati suri.

Di 3 bulan pertama, harus berhadapan dengan dampak dari wabah corona ini, bohong kalo dibilang gue ga stres. Dan kalo stres tuh, tabiat gue jelek. Bawaannya pengen makan duren montong.

Lo tau kan beli duren montong mahal, mana kantong kan lagi kembang-kempis. Ini namanya BPJS, Bujet Pas-pasan Jiwa Sosialita.

Gue juga terlena dengan lagu harapan semu kalo "badai ini segera berlalu", karena terus "in denial" jadinya cuma santuy nunggu sambil berharap wabah corona bakal pergi dalam hitungan dua-tiga bulan, dan enyah begitu ramadhan datang.

(emangnya miss corona takut dengan bulan ramadhan? seperti si jaka sembung bawa golok, kagak nyambung kan ya bok)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun