Mohon tunggu...
Ira Ardila
Ira Ardila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel ini saya buat untuk berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan, dan menuangkan rasa dalam kata. ingin menggunakan tinta yang sudah Allah sediakan untuk menulis ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya. Saya bukan pengingat yang baik, maka setiap kata yang ditulis adalah alarm terbaik untuk saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

My Journey of Sabang, Aceh

7 Maret 2023   21:08 Diperbarui: 8 Maret 2023   12:42 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo guys, setelah kemarin artikel yang berjudul my journey of Banda Aceh menceritakan perjalananku di Banda Aceh, sekarang kita akan lanjut cerita tentang perjalananku ke Sabang, yeayyyy! inilah perjalanan yang paling seru dan selalu ditunggu-tunggu selama di Aceh.

Masih di tanggal 3 Desember 2022. Aku dan teman teman kelompokku melanjutkan perjalanan dari Banda Aceh menuju Sabang. Setelah mengunjungi museum PLTD Apung, kami bergegas melanjutkan perjalanan dan sekitar 40 menitan kami sampai di Pelabuhan Ulee Lhueue-Banda Aceh, tepatnya pukul 15.30 WIB. Untuk mencapai Sabang kami harus menempuh perjalanan menggunakan kapal. Ada dua pilihan kapal yaitu kapal cepat dengan jarak tempuh sekitar 1 jam dan kapal lambat dengan jarak tempuh sekitar 2 jam.

 Karena kami ingin menikmati laut Aceh lebih lama, maka kami memililih menggunakan kapal lambat dengan harga tiket Rp. 28.000. Sekitar jam 16.00 kapal berbunyi pertanda akan segera berjalan. Ohiya ini pertama kali aku naik kapal guys. Di atas kapal kami melihat birunya dan luasnya laut, juga merasakan kencangnya angin. Untung dintara kami tidak ada yang mabok angin laut. Sepanjang perjalanan kami bercanda, mengobrol, makan, bikin konten vidio, foto-foto, dan ada juga yang tidur. 

Di atas kapal tak hentinya aku mengucapkan syukur, karena Tuhan memberikanku kesempatan untuk menikmati laut Aceh diselingi canda tawa teman-teman kelompokku dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia, bahkan dari pulau Papua, Ofni namanya. Ofni yang berasal dari timur Indonesia ini sengaja memilih Aceh karena ingin melihat matahari tenggelam di barat Indonesia. Sepertinya lagu dari Sabang sampai Merauke sangat cocok menggambarkan keinginan kakak Ofni hihiii.

Setelah 2 jam perjalanan di atas kapal, akhirnya kami sampai di Pelabuhan Balohan-Sabang, di sana sangat ramai sekali. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.15, setelah turun dari kapal kami langsung naik mobil elf yang sudah dipesan sebelumnya oleh dosen dan mentorku. Kami menyewa dua mobil elf, masih sangat jelas diingatanku mobilnya berwarna putih, supir membantu kami mengangkut barang bawaan kami ke dalam mobil, memang agak buru-buru karena waktu sudah petang. 

Mobil pun langsung melaju membawa kami ke masjid yang tidak jauh dari Pelabuhan untuk menunaikan sholat. Perjalalanan cukup melelahkan 'hmmaaah'aku menarik nafas panjang rasanya lega karena wajah yang sedari tadi diterpa angin laut selama 2 jam, kini sudah terbasuh dengan air wudhu. Selepas sholat, kami melanjutkan perjalanan, karena kami sudah lapar, kami berhenti di warung makan di pinggir jalan. Entah kenapa rasanya sangat enak sekali mungkin karena sudah lapar kali yaaa, kami pun makan dengan sangat lahap.

Setelah itu, kami lanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan. Di perjalanan, kaca jendela mobil elf sengaja kami buka, wahhh rasanya segar sekali. Angin segar menerpa wajah kami yang kelelahan ini. Di perjalanan aku teringat ayat al qur'an yang artinya "Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan?" kami sangat menikmati perjalanan. Sepanjang perjalanan, jalan gelap dan sepi, nyaris hanya ada mobil kami saja. Mobil pun melaju sangat kencang, mataku selalu siaga melihat ke depan, dan tanganku berpegangan dengan kencang pada kursi. Semakin kencang mobil melaju, debaran jantungku semakin kencang juga dan aku semakin mengingat-Nya.

Sekitar 2-3 jam di perjalnan, akhirnya kami sampai di home stay. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Kami langsung masuk ke dalam homestay yang berisi tiga orang. Sebenarnya muat untuk 2-4 orang juga. Ohiyaaa dan biaya homestay di Sabang menurutku cukup murah juga yaitu 200rb. Karena sekamar diisi oleh 3 orang jadi satu orang hanya membayarsekitar 66ribu-an aja. kami langsung mandi dan bersih-bersih setelah itu sholat isya, dan aku sendiri lanjut tidur, karena diriku merasa sangat lelah sekali dan harus nge-charge energy buat kegiatan besok yang masih panjang. Beberapa temanku ada yang jajan, ngobrol, dan lain-lain.

Jam 05.15 aku bangun pagi, mandi, dan sholat subuh. Setelah itu aku membuka tirai jendela. Wahhh suasana pagi di Sabang sangat memanjakan mata sekali. Mataku langsung tertuju ke pantai yang wana airnya masih biru. Angin pagi sangat segar sekali, aku memilih jalan-jalan di sekitaran pantai sambil menikmati suasana pagi. Duduk-duduk sambil memandang indahnya dan luasnya laut. Setelah sarapan, kami mulai melakukan kegiatan seru lainnya yaitu snorkling.

1. Snorkling di pantai Rubiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun