Mohon tunggu...
Iqbal Wahyudi
Iqbal Wahyudi Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

administrasi bisnis 2017

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resesi Perekonomian Masyarakat, Mahasiswa Undip Kenalkan Produk Homemade Mudah dan Murah

11 Agustus 2020   14:23 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pembuatan Es Krim Homemade

Kabupaten Boyolali (08/07/2020)-  Pandemi Global yang semakin mewabah di hampir seluruh negara di dunia ini membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Selain berdampak besar pada ekonomi nasional, perekonomian masyarakat pun ikut terpukul. 

Saat ini, hanya 52 juta penduduk di Indonesia yang bisa dianggap memiliki pendapatan yang aman. Sementara  115 juta penduduk Indonesia diklasifikasikan sebagai "calon kelas menengah" termasuk sangat rentan (dikutip dari  diskusi online Dampak Sosial Ekonomi Covid19 pada anak-anak di Indonesia). 

Mengutip proyeksi Bappenas, kemungkinan penduduk Indonesia jatuh miskin naik menjadi 55%, dengan sekitar 27% calon kelas menengah mengalami ketidakamanan pendapatan. 

Adanya per-masalahan tersebut, Pemerintah Indonesia dalam hal ini berusaha merumuskan kebijakan dua atau tiga langkah ke depan untuk perlindungan sosial dan dukungan bagi UMKM. 

Adanya penyelenggaraan program Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan "Homemade Product" sebagai Peluang Usaha di Era Pandemi diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menyongsong usaha kecil masyarakat, mengingat banyak sekali masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), berbagai usaha mereka sepi dan vacuum sehingga menyebabkan penurunan pendapatan. 

Pelaksanaan Program Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan "Homemade Product" sebagai Peluang Usaha di Era Pandemi merupakan bagian dari Program ke-2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNDIP Periode 2020 yang dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2020 di Desa Manjung, RT 08/02, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Program ini dilaksanakan oleh salah satu Mahasiswa  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Diponegoro, Semarang mulai dari persiapan program, pelatihan dan sosialisasi, hingga pembagian produk hasil pelatihan.

Masyarakat Dukuh Sidodadi memiliki pekerjaan yang beragam, seperti PNS, wiraswasta, karyawan pabrik, buruh, dan ibu rumah tangga. Beberapa diantara mereka memiliki usaha kecil-kecilan dengan berjualan makanan dan membuka toko kelontong. 

Namun dominasi pekerjaan paling banyak adalah menjadi karyawan pabrik, mengingat Kabupaten Boyolali merupakan ladang investasi pendirian pabrik yang beberapa diantaranya adalah Pabrik Garmen dan Kardus yang didirikan di Desa Butuh dan Pengging.  lokasi ini tidak jauh dari Dukuh Sidodadi, sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk mendapat pekerjaan sebagai buruh pabrik disana. 

Namun, Pandemi Covid 19 yang tak kunjung usai memberi dampak signifikan pada perusahaan-perusahaan di Boyolali. Sejumlah perusahaan membuat kebijakan baru dengan melakukan pengurangan karyawan, baik dengan cara PHK maupun dirumahkan. 

Dari data Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, karyawan PHK sejumlah 1.607 pekerja, kemudian karyawan yang dirumahkan sebanyak 3.424 orang dari 4 perusahaan. 

Beberapa karyawan tetap dipekerjakan namun secara bergantian atau bergilir. Permasalahan itulah yang membuat beberapa masyarakat Dukuh Sidodadi kehilangan sumber pendapatan karena kehilangan pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun