Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Edukasi 4.0, Cara Menyerap Ilmu di Era Sekarang

31 Agustus 2019   16:35 Diperbarui: 31 Agustus 2019   16:40 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: buscarfoto.com

Saat era digital segala akses lebih membutuhkan koneksi jaringan yang baik. Salah satu bisnis industri yang paling berpengaruh adalah komputer dan jaringan internet. Saat itu raksasa komputer lahir dan mendisrupsi dunia kala itu.

Steve Jobs bersama Steve Wozniak dengan perusahaan Apple dan Bill Gates dan Paul Allen dengan perusahaan Microsoft di akhir tahun 70-an. Mereka membuat inovasi dunia perangkat keras dan perangkat lunak yang mampu memudahkan pekerjaan manusia hingga saat ini.

Di Akhir abad 20, kehadiran mesin pencari seperti Google jadi awal langkah sebelum makin ditebarkan sayapnya saat gebrakan Facebook sebagai platform berbasis sosial media. Saat itulah dunia digital semakin terbuka dan akses informasi seakan tanpa sekat lagi. Berkat si pendiri Google yaitu Sergey Brin dan Larry Page, pengetahuan dan pendidikan mereka mengenai komputer sains berhasil diterapkan dalam perusahaan temuan mereka yakni: Google.

Memasuki Revin 4.0, kesadaran akan energi terbarukan semakin diperlukan dalam hajat hidup masyarakat modern, Elon Musk lahir dengan segudang inovasi tak masuk akalnya. Mulai dari mobil listrik Tesla, GigaFactory hingga membangun kloni di Mars. 

Sejurus dengan pikiran Elon, ada juga Jeff Bezos selaku bos e-commerce terbesar di dunia. Peran Machine Learning dan AI sangat kental di dalam Amazon, sehingga layak perusahaannya menjadi salah satu penggerak Revin  4.0. Peran seperti AI, IoT, AR dan VR sangat kentara di era kini, ditambah lagi dengan makin padunya internet yang sudah berbasis 5G.

Kaitan Erat Revin 4.0 dengan Edukasi 4.0

Pada dasarnya, untuk apa kita belajar sesuatu yang kemudian bisa sangat mudah dan cepat dikerjakan dengan mesin. Bila itu terjadi, akan banyak manusia yang akan mengalami disrupsi pekerjaan di masa depan. Seperti yang penelitian oleh Mckinsey Global Institute dalam meramal pekerjaan nyeleneh atau yang hilang di masa depan. Tahun 2030 akan banyak pekerjaan terautomasi dengan robot dan AI, sedikitnya ada 800 juta pekerjaan yang tergantikan kala itu.

Sebagai asumsi, saat itu akan ada 7,8 miliar penduduk dengan separuhnya berada di usia kerja. Ada sekitar 30% usia pekerjaan yang harus kehilangan pekerjaannya. Pekerjaan dengan kemampuan standar kala itu, misalnya saja sopir, buruh pabrik, akuntan hingga tenaga medis bisa tergantikan. 

Robot dan AI bisa bekerja lebih baik dan minim kesalahan, manusia yang tidak kreatif harus kala dengan perubahan tersebut. Saat itulah butuh metode pendidikan usia dini yang baik, bagaimana mengembangkan kreativitas yang bisa menunjang si anak saat memasuki usia kerja. Ia tak perlu takut kemampuannya bisa dilakukan oleh robot atau AI.

Sejarah panjang pendidikan di Indonesia

Memutar jauh ke belakang, Pendidikan di tanah air diawali sejak abad 16, saat era kegelapan (Renaissance) telah berakhir, saat itulah Bangsa Eropa mulai mencari kehidupan baru di benua atau dataran baru. Mereka mulai mencari dunia baru dengan cara mengarungi Samudra, penjelajahan mereka akhirnya menemukan negara yang kaya akan hasil rempah-rempahnya. Nusantara (nama Indonesia kala itu) jadi lokasi pendaratan Bangsa Portugis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun