Mohon tunggu...
iqbalpamungkas
iqbalpamungkas Mohon Tunggu... Alumni Antropologi Sosial, Universitas Hasanuddin. Kini sedang sibuk sebagai pekerja lepas, nyambi menjadi penulis dan pegiat di beberapa komunitas.

Suka memecahkan teka-teki kehidupan via menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Pinrang di Bulan Ramadan

11 April 2025   19:54 Diperbarui: 11 April 2025   23:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penceramah cilik di Masjid Rahmah Pinrang. Dokumentasi Pribadi

Kedua, Bulan Ramadan menjadi arena para penceramah cilik unjuk gigi. Kedatangan penceramah cilik dari berbagai jebolan pesantren Pinrang dan sekitarnya ini adalah satu hal yang membuat saya antusias untuk melangkahkan kaki ke Masjid.

Penceramah cilik di Masjid Rahmah Pinrang. Dokumentasi Pribadi
Penceramah cilik di Masjid Rahmah Pinrang. Dokumentasi Pribadi

Beberapa masjid di Pinrang, yang pernah saya tempati Salat Taraweh, belakangan sedang gencar menjerang karpet merah untuk anak pesantren berceramah. Mereka umumnya diberikan panggung selama lima hingga sepuluh menit. Kehadirannya di atas khutbah pun selalu dinanti-nantikan para jamaah setia masjid.

Setelah menunaikan ibadah salat isya, perwakilan masjid naik ke mimbar membacakan daftar orang-orang yang menyumbang menu buka puasa hari ini dan besok. Di akhir, ia akan mengungkapkan sekaligus mempersilakan sosok penceramah malam ini, berikut dengan asal pesantren dan tema yang akan dibawakan.

Sosok penceramah yang disebut kemudian berdiri, di tengah-tengah jamaah masjid, memakai setelan jubah gamis lengkap dengan surban di kepala atau kadang-kadang di leher dibentuk seperti syal, melangkah maju ke arah mimbar.

Tibalah saatnya sang pemeran utama berlakon menunjukkan kehebatannya. Dengan penuh percaya diri dan semangat menggebu-gebu, ia membuka khutbah dengan berbagai strategi yang dapat menyedot mata para jamaah masjid. Ada yang menggunakan pantun, menyempilkan humor receh, hingga mengulang-ulang salam sembari menegaskan hukum menjawab salam. Kebanyakan siasatnya berhasil menyita perhatian dengan sempurna, tetapi beberapa berakhir gagal karena kadung demam panggung.

Berbeda dengan ceramah gaya konvensional, panceramah cilik ini membawa tren baru dalam dunia khutbah di Pinrang. Di samping mengeluarkan jurus hook di awal ceramah, mengambil masalah yang relevan, dikemas dengan bentuk penyampaian sederhana dan jenaka memudahkan para jamaah memetik makna yang terkandung.

Apalagi, para penceramah cilik ini kerap kali membabarkan ceramah dengan bahasa Bugis, yang memungkinkan hubungan penceramah dengan para orang tua lebih dekat dan intim. Selain itu, dalam konteks ini, menjadi sarana dan media generasi muda untuk mewariskan bahasa lokal di diskursus-diskursus umum yang saban hari mulai terkikis dengan globalisasi.

Gaya ceramah mereka ini, mungkin saja terinspirasi dari figur penceramah kawakan Das'ad Latief yang juga berasal dari Pinrang, atau diraihnya dari pesantren mereka masing-masing---sumber memperoleh pendidikan agama. Kehadiran ceramah cilik ini harus kita dukung sama-sama dengan penuh demi menuju kemajuan Pinrang dan peradaban islam nusantara di masa mendatang.

3.Tradisi Patrol

Patrol, awalnya merupakan organ tunggal yang terdiri dari kelompok remaja masjid (remas) berkeliling ke pinggir jalanan maupun lorong-lorong untuk membangunkan orang untuk sahur. Organ tunggal ini memainkan alat musik melalui barang bekas---bambu, kerincing, drum, kentongan---diiringi dengan musik dari lagu-lagu islami atau instrumen ciptaan pianis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun