Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Kholidin
Muhammad Iqbal Kholidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Jangan Menghamba pada Diam!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudut Pandang Alternatif: Memimpin

3 Desember 2021   03:02 Diperbarui: 5 Desember 2021   14:17 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lantas, apa hubungannya dengan memimpin?

Memimpin bagi saya adalah sebuah seni dalam berpikir, bersikap dan berbuat dalam mengorganisir diri sendiri ataupun orang lain secara luas. Dan bentuk awal mengorganisir diri sendiri dan orang lain adalah dengan proses mengenali karakteristik abstrak dari setiap apapun yang kita pimpin, termasuk keterbatasan diri sendiri dan orang lain.

Dari pemahaman tersebut, kita mampu menyebar pekerjaan yang sesuai dengan pemahaman keterbatasan yang ada di setiap individu, sehingga hasil yang didapat dapat maksimal karena telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu tadi.

Memimpin adalah Proses Berbagi

Setelah mengetahui tentang mengapa dan keterbatasan, kita beranjak pada apa yang terjadi ketika memimpin?

"Hal paling awal untuk memimpin adalah memimpin diri sendiri."

Sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar bukan? Saya, orang yang tidak sepakat atas hal tersebut.

Bagi saya, memimpin adalah proses berbagi. Hal yang paling awal dengan berbekal pertanyaan mengapa, saya menyadari keterbatasan dan proses pengenalan. Maka, bagi saya untuk ranah diri sendiri adalah mengenali diri sendiri dan dalam prosesnya, dijalankan secara bersamaan, memimpin diri sendiri sekaligus memimpin orang lain.

Mengapa demikian? Karena dari proses memimpin orang lain saya menyadari betapa bodohnya saya dalam memimpin diri sendiri, dan dari kekurangan tersebut, saya menciptakan berbagai perubahan dalam kepemimpinan di diri saya, begitu pula sebaliknya ketika saya menyadari bahwa gaya kepemimpinan saya dirasa kurang tepat kepada orang lain, saya akan berkaca pada diri saya dan saya mengaplikasikan kepemimpinan di diri saya yang dirasa cukup berhasil kepada orang lain.

Karena, saya percaya sebetulnya kita banyak tumbuh besar dari cerita orang lain. Cerita hebat, cerita sedih, cerita atas amarah, cerita tentang mengenali dan cerita tentang memimpin. Dan sudah barang tentu ketika kita memimpin kitalah orang yang diceritakan sekaligus menceritakan, kitalah yang berbagi sekaligus dibagikan. Karena kita sejatinya bukanlah orang yang lebih pintar atas orang lain sekalipun orang tersebut telah kita pimpin. Ketika kehidupan adalah sebuah pembelajaran, maka memimpin adalah salah satu tema pembelajaran yang kita ambil dalam kehidupan kita.

Memimpin adalah Kutukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun