Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Produk Teknologi yang Didiseminasikan pada Masyarakat: Kopi Luwak Tanpa Hewan Luwak

7 November 2021   00:38 Diperbarui: 7 November 2021   05:48 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase -- ilustrasi pribadi

Produk  kopi dengan konsorsium ini  mulai dikembangkan pada tahun 2017 boleh   penulis (Dr. I Nyoman Tika, M.Si.) , dan pada tahun 2020 resmi di launching. Le Lac Coffee sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah kabupaten, Inkubator Bisnis Undiksha, Komunitas Kopi Buleleng, dan lain sebagainya. 

Dalam Program Produk Teknologi Yang Didiseminasikan Kepada Masyarakat, merupakan produk hasil penelitian dalam bidang fermentasi, khususnya menggunakan konsorsium  mikroorganisme lokal (yaitu bakteri yang diisolasi dari usus Luwak, dan ragi Sacharomyces sereviciae hidrbida lokal), gabungan mikoroorganisme itu efektif untuk menghasilkan kualitas mutu dan citarasa kopi. Kopi yang dihasilkan setara rasanya dengan kopi luwak original. 

Kegiatan ini menggunakan dua mitra, yaitu KWT Sari  Amerta Giri, kelompok wanita tani ini memiliki anggota 20 orang, yang telah memproduksi kopi secara tradisional. Mitra kedua adalah Kelompok muda dan mudi di Disa itu disebut "seketeruna dan teruni, lebih banyak sebagai pemandu wisata di desa Wanagiri, Segmen pemuda ini dapat berperan sebagai pemasaran dan baik bersifat langsung maupun bersifat on line.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi

Berbagai kegiatan yang dilakukan dengan menggerakkan  masyarakat sasaran dalam hal ini yang diajak sebagai mitra adalah Kelompok wanita tani (KWT), Permasalahan yang dihadapi oleh mitra dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek antara lain (1) pengolahan kopi pasca panen (teknologi fermentasi, (2) teknologi roasting , (3) pengemasan ,dan  (4) pemasaran, aspek itu sedang dan sudah digarap   Adapun uraiannya dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

  • Mitra KWT Giri Amerta sari, yang merupakan kelompok wanita tani kopi, terdiri dari kaum wanita (ibu-ibu) yang mengusahakan kopi Wanagiri hasil perkebunan. Pengolahan kopi pasca panen masih dilakukan  secara tradisional
  • Roasting mampu menghasilkan aroma kopi, saat dipanggang, namun mitra dalam melakukan  proses roasting belum sempurna, sehingga aroma yang dihasilkan kualitasnya masih rendah.
  • Belum ada Pengemasan kopi yang diproduksi mitra, sehingga kemasannya belum menarik
  • Strategi pemasaran masih menggunakan cara pemasaran masih dengan sistem tradisional.
  • Kopi wanagiri belum memiliki   "kedai kopi  'yang memadai sebagai tempat promosi kepada para wisatawan,.

Kopi Wanagiri bisa menjadi alat untuk memberdayakan wanita Buleleng. Secara bersamaan produk kopi dapat menjadi oleh-oleh bagi wisatawan, atau dapat dinikmati selama liburan di Bali, inilah harapan Ni Nyoman Budiani, selaku ketua KWT  Sari Amrita Giri.

 Hibah PTDM (Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat)  denan judul " Metode Fermentasi Kopi Dengan Konsorsium Mikroorganisme Lokal Untuk Meningkatkan  Mutu Sensoris Dan  Citarasa Kopi Wanagiri"  dalam kegiatan ini yang menjadi masyarakat sasaran adalah kelompok tani sari amerta giri di desa wanagiri gambaran teknologi yang diaplikasikan dapat dilihat di link ( https://www.youtube.com/watch?v=pTbtfZAM_qU ) dimana masyarakat sangat antosias untuk melakoni transfer teknologi ini kaena apat menguatkan salah satu aspek pendapatan masyarakat di desa wanagiri.


Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa metode Fermentasi Kopi Dengan Konsorsium Mikroorganisme Lokal Untuk Meningkatkan  Mutu Sensoris Dan  Citarasa Kopi Wanagiri telah berhasil dilkukan pada  KWT Sari Amerta Giri, karena telah k mampu memproduksi kopi  dengan cita rasa kopi luwak dengan kualitas baik  Hal ini berdasarkan   mutu sersoris menggunakan fanelis. Selain itu kegiatan PTDM ini telah dapat  meningkatkan volume produksi kopi luwak   fermentasi (Kopi luwak in vitro) , yang dengan kualitas yang sangat baik.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Manfaat yang diperoleh dapat dilihat dari dua aspek (1)  dampak ekonomi dan sosial, dan (2) Kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan kegiatan PTDM di desa Wanagiri, kecamatan Sukasada Buleleng Bali. Adapun ulasannya adalah sebagai berikut.Dampak ekonomi dan Sosial. Kegiatan PTDM dengan judul " Metode Fermentasi Kopi Dengan Konsorsium Mikroorganisme Lokal Untuk Meningkatkan  Mutu Sensoris Dan  Citarasa Kopi Wanagiri, berdampak nyata terhadap beberapa hal, yakni Keterampilan produksi kopi dan pemahaman KWT Sari Amertha Giri dalam memproduksi kopi (dengan sampel 25 orang anggota KWT. Setelah kegiatan berlangsung terjadi peningkatkan  pada beberapa beberapa aspek pemahaman tentang kopi fermentasi  dari 60% menjadi 95% , kerjasama kelompok dari 65% menjadi 100%, keterampilan produksi kopi fermentasi dari 55 % menjadi 90%,  dan kualitas kopi yang dihasilkan dari 50% menjadi 95%.  Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa program PTDM di desa wanagirimemiliki dampak signifikan terhadap mitra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun