Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Obrolan Bale Bengong: Bom Bunuh Diri, Kematian dan Kesucian

2 April 2021   14:05 Diperbarui: 2 April 2021   14:09 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pekak Regog yang hadir berkata bijak, mereka pelaku bunuh diri itu, sulit diubah, kalaupun bisa, jelas  membutuhkan waktu lama, karena keyakinannya, bahwa kematian adalah jalan menuju surga  dengan menebar teror, pemerintah dan polisi menurut mereka adalah orang sesat. 

Sebuah doktrin telah merasuk dalam pikiran mereka.  Jalan mereka tempuh diyakini  tepat dan membahagiakan? Entah dari sudut mana, perbuatannya membuat banyak orang geleng-geleng kepala.

Ya, kata pekak Regog, sebuah nama yang berat semuanya, " Tuhan mampu mengatasi segala macam keadaan. Inilah wewenang istimewa Tuhan. Ia dapat menciptakan apa saja, melindungi apa saja. Ia  mencipta  dan  kemudian  meleburnya. 

 Oleh  karena  itu,  Tuhan  hendaknya dianggap   memiliki   kekuasaan   tertinggi   atas   Penciptaan,   Pemeliharaan   dan Peleburan.  Untuk  menyadari  Tuhan,  engkau  harus  berserah  diri  sepenuhnya. Bila  penyerahan  diri  telah  sempurna,  hubungan  langsung  dengan  Tuhan  akan terjadi.  Tanpa  berserah  diri  seperti  itu,  pemujaan  kepada  dewa-dewa  hanya membuang waktu saja.

Orang menyebutnya  karena proses cuci otak, ada  'ideologi 'seseorang telah merasuk dengan ganas' lalu muncul  ideologi horor, Bagaimana meredamnya ? Jawabannya memang kompleks.

Karena ini bukan lagi pekerjaan mudah, sebab ideologi horor itu bisa sangat merugikan ketika ada donatur yang menggerakkannya. Perlu logistik, perlu bahan-bahan peledak, yang itu semuanya tidak murah? Maka pasti ada donatur nya. Selain donatur ada , yang memotivasi, sang motivator ' memberikan harapan, di dunia lain, semuanya tak jelas.

Kalau ideologi itu hanya berhenti di pikiran, tidaklah akan merugikan orang lain dan negara inilah awal mula kehancuran. memberikan izin masuk kepada teroris  dalam bentuk ideologi pikiran. jika ideologi sudah masuk dan dipelihara maka tinggal tunggu waktu untuk ideologi itu berubah menjadi penerapan dan waktunya itu sekarang kah? Tanya  Pekak  Regog di Balai bengong banjar itu

Pertanyaan muncul  dari Gede yang baru pulang dari kota" Bagaimanakah jalan pikiran orang yang mau menjadi pelaku bunuh diri,  padahal baru 6 bulan menikah?

 Saya tidak habis pikir , zaman susah begini kok, rela mau bunuh diri dan berharap mencederai orang lain? Kata kakek Regug mengawali, "  Itu lah manusia, ideologi membuat mereka bisa berkorban apa saja, agar idenya  mau berjalan , itu manusia, tak ada mahluk di dunia ini yang rela melakukan itu, Kata Pekak Regig  menimpali,

Ketiga  orang tua ini memang telah melalui masa-masa sulit, penjajahan kemerdekaan dan peristiwa G30SPKI dan reformasi, banyak asam garam telah dilakukan dengan baik, dan kini hidupnya.

Pekak Regig menambahkan, Ya.... Manusia itu adalah, Homo homini lupus, bentuk pendek dari Homo homini lupus est, adalah sebuah kalimat bahasa latin yang berarti "Manusia adalah serigala bagi sesama manusianya". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun