Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyembuhkan Penyakit yang Berasal dari Pikiran (Non-Medis)

3 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:03 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anakku Sehat (Sumber: Freepik)

Saya pernah mengalami sebuah perjalanan hidup spiritual. Di isolasi di sebuah pondok penyembuhan yang dipimpin seorang yang mengaku bisa dengan tampilan serba agamis. Disana saya dikumpulkan dengan banyak orang-orang yang terganggu kejiwaannya. 

Kami dipaksa mengikuti aturan pondok untuk membaca amalan ismul adhom agar kami bisa sembuh tentu kami wajib YAKIN bahwa kami bisa sembuh dengan amalan ini karena terdapat nama Allah di dalamnya. 

Hanya yang disayangkan Sang pemilik pondok kurang meyakinkan kami dengan amalan tersebut kepada kami para pasien, yang terjadi hanyalah bisnis yang mengatasnamakan penginapan di pondok yang memeras jutaan rupiah bagi keluarga yang menitipkan anak-anak dan saudaranya yang pikirannya sakit.

Perjalanan panjang pun dilalui. Hingga saya bertemu Vaisnava berlokasi di Bogor, saya berkendara motor beat seorang diri perjalanan dari Kota Cimahi menuju Citeko, Bogor. Disana saya bertemu dengan seorang Brahmana Vaisnava, beliau menerangkan, bahwa dirinya pernah mengalami sakit yang sama seperti saya karena disebabkan oleh pikiran. 

Kemudian saya diberi Mahamantra yang terkandung Nama Suci Tuhan yang diakui umat Sanatana Dharma umum dikenal Hindu, berbunyi Hare Krsna Hare Krsna, Krsna Krsna Hare Hare, Hare Rama Hare Rama, Rama Rama Hare Hare

Dengan membaca Mahamantra niscaya diri saya bisa sukses menaklukan penyakit yang merusak pikiran saya, dan menggapai berkesadaran berketuhanan, menurut beliau yang sudah membuktikannya hingga kini dapat beraktivitas normal sebagai Brahmana sekaligus berkegiatan tani di dekat Ashram.

Selama 2 tahun lebih semenjak akhir 2019 hingga kini saya masih mengucapkan Mahamantra, dan karena rasa yakin itulah, selain kesembuhan didapat, saya dapat menuliskan Tulisan Spiritual yang bersumber dari Suara yang berbunyi dari hati saya seakan Tuhan Yang Maha Esa membimbing saya. Banyak tulisan spiritual saya berlabelkan pilihan di kompasiana ini. 

Selamat 2 tahun lebih saya hanya berdiam diri di dalam Rumah kedua orang tua, saya kemudian banyak menuliskan pengetahuan spiritual yang bersumber dari Kitab Suci Veda, saya kreasikan, saya menginformasikan pengetahuan yang saya tulis kepada para Vaisnava melalui internet dan media, dan beliau semua pun membenarkan apa yang saya tulis.

Setelah masa-masa penyembuhan dilalui, saya makin memperdalam keyakinan saya dengan Nama Suci Allah baik dengan dzikir dan Asmaul Husna. 

Dengan KEYAKINAN saya yang kuat dan mengakar atas Nama Suci Allah. Sebuah mukzijat Nama Suci Allah saya rasakan selama ini, diantaranya saya makin YAKIN dengan Al-Quran dan bisa mengkreasikannya menjadi sebuah pengetahuan yang saya namakan Qurani Science di tulisan saya yang ditayangkan di Kompasiana.

Bagi orang bijak Tuhan itu Satu, namun menyebutnya dengan banyak Nama. Nama Suci Tuhan mengandung energi dahsyat yang dapat memberikan Kesadaran kepada yang membacakannya, sehingga pikirannya dimurnikan dengan Kesadaran Berketuhanan melalui pengucapan Nama Suci Tuhan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun