puisi kembali~ Selamat membaca! Selamat sore sahabat Kompasianer dan Readers~ Kali ini saya mau membuat
Aku menghampiri kekasihku yang sedang bersedih hati. Kemudian aku rangkul ia dalam kehangatan. Kubiarkan kepalanya bersandar dibahuku. Segala cerita ia ungkap dengan pilu.
Eja rasa ku menerka perasaan...
Mengapa engkau keluhkan anggapan?
Pedih hatimu turut kurasakan...
Aku pun alami yang kau rasakan...
Tiada prasangka, kita satu paduan...
Iringi kesah yang bermunculan...
Semua sendu sirna. Kini kita bersama. Tiada duka lagi menerpa. Kehangatan cinta selalu ada.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 6 Agustus 2022.
Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... never die!