Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Atribut Pembentukan Akhlak Mulia yang Berkarakter Islami bahkan Universal

24 April 2022   04:00 Diperbarui: 29 April 2022   15:18 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin berbagi Pengalaman selama menjadi Pelatih Senam Olahraga Pernafasan Mahatma (Maju Sehat Bersama) Indonesia selama hampir 3 tahun kurang lamanya. Namun karena alasan saya ingin berperjalanan mengembangkan Pengetahuan Meta, saya tidak aktif kembali menjadi Pelatih saat ini. Selama itu saya digembleng secara mental, dibina akhlak, dibina karakternya selain melatih senam dan membentuk karakter anggota yang usianya lebih sepuh dari saya.

Saya saat itu memang merupakan Pelatih termuda diantara seluruh Pelatih Se-Bandung Raya, seringkali saya dipanggil "Si Bungsu". Semua Pelatih yang usianya lebih tua dari saya terkesan dengan karakter saya, karena saya di usia muda mau dan mendedikasikan diri sebagai pelatih, yang mana pada kebijakan kepelatihan kami, materi penghasilan sebagai pelatih tidaklah besar seperti pelatih jenis olahraga lainnya. Karena Visi Olahraga kami adalah Sehat dan Silahturahim, bukan sekadar mengejar materi, namun mengejar Ridha Allah semata. Dan iuran bulanan kami sangat menjangkau seluruh kalangan masyarakat hingga menengah kebawah.

Walau anggota yang saya latih sangatlah sedikit. Namun itu tidak mematikan semangat saya sebagai pelatih dengan penuh tempaan ujian hidup, dimana saya sendiri mengalami sakit psikis gangguan kecemasan akut disaat itu. Dari kecemasan karena asumsi salah berbicara, juga takut menyakiti perasaan sesama. Alhamdulillah, saya saat ini menemukan titik-titik tepat dalam ilmu nafas sehingga saya bisa sembuh dari segala kecemasan akut yang melanda.

Demikian prolog yang Rian sampaikan. Rian memiliki buku panduan kepelatihan yang tidak boleh diperjualbelikan umum atau dieksplor ke publik seluruh isinya. Namun Guru Besar memperbolehkan hanya partisi dari Buku yang boleh disebarluaskan dengan tujuan kebaikan.

Saya menemukan atribut-atribut pembentukan Akhlak Mulia yang berkarakter dalam buku Panduan Kepelatihan Mahatma ini. Rian mengutip Ayat-ayat suci Al-Quran dan kutipan Al-Hadits dari Buku, namun bahasa keterangan penjelasnya berdasarkan hasil pengalaman dan keilmuan meta yang Rian kembangkan, untuk menjaga keotentikan karya tulis Rian melalui artikel ini. Berikut atribut-atribut tersebut.

  • Mencari Ridha Allah semata
  • Mencintai Allah
  • Selalu Berdzikir (Mengingat Allah)
  • Mencintai Nabi
  • Mencintai Sesama
  • Berbhakti kepada Kedua Orang Tua
  • Silahturahmi 
  • Patuh Kepada Pemimpin
  • Semangat
  • Banyak Bersyukur
  • Gembira
  • Optimis (Penuh harapan)
  • Konsisten (Istiqomah)
  • Menepati Janji
  • Banyak bertaubat
  • Berserah Diri pada-Nya
  • Tawadhu (Menjauhkan diri dari Arogansi)
  • Mengormati, Menyayangi dan Memuliakan
  • Berjiwa Penolong
  • Senyum Ramah
  • Sopan Santun
  • Sabar, Jujur, dan Setia

Mencari Ridha Allah semata

QS. Al-Lail, 92:30 berbunyi:

"(Tidaklah mereka berbuat kebaikan) Kecuali karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi."

Artinya yang dikejar sudah bukan pahala dan takut akan dosa. Bukan berharap surga dan takut neraka semata. Namun semua tindak derma didedikasikan kepada Tuhan yang Maha Tinggi dengan penuh rasa cinta yang tulus. Kita mendedikasikan amalan perbuatan kita untuk dinikmati Tuhan, bukan kita yang menikmatinya berupa pahala dan iming-iming kenikmatan Surga. Karena tujuan tertinggi beragama adalah Melayani dan Menghamba kepada Tuhan Yang Maha Penyayang.

Umar bin Al-Khathab diatas mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah S.A.W bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya (Innamal 'a-maalu bin-niyyaat), dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) dari apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya terhenti kepada apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari -1)

Maka niatkanlah dengan niat yang luhur agar niscaya kita tidak menjadi orang yang merugi. Dengan niat duniawi sahaja, tentu kita termasuk orang-orang merugi, dan diakhirat kita tidak mendapatkan apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun