Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akrostik Sastra (Episode 4) - Seteguk Candu

10 Maret 2022   04:30 Diperbarui: 11 Maret 2022   06:18 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Karya Pribadi menggunakan Powerpoint dan Adobe Photoshop

Selamat berjumpa kembali Sahabat Kompasiana! Kali ini Rian kembali menulis puisi dengan mode "Akrostik Sastra".

Selamat membaca!

***

Judul : Seteguk Candu


Seteguk Candu merasuk qalbu.
Elokkah diri melanggar tabu.
Tak terasa badan terganggu.
Entah mengapa aku belagu.
Gelisah merana makin terpadu.
Ulah diri jadi tersendu.
Kotor hati tersedu-sedu.

Candu diteguk terasa tentu.
Aneh mengapa hati terbatu.
Nistalah diri dalam kutuk.
Derita semakin terbatuk-batuk.
Untuk daku merana dicambuk.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 10 Maret 2022.

***

Sampai berjumpa di episode berikutnya!

Episode sebelumnya: Delima Cinta

Episode selanjutnya: Angkuh Penuh Merengkuh

Salam hormat.

Rian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun