Mohon tunggu...
Lydia Saraswati
Lydia Saraswati Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja admin yang merangkap menjadi seorang imajinator

Sarjana teknik yang tertarik pada bidang tulis menulis, dan disinilah menjadi tempat menaruh ketertarikan hal tersebut. Dan mari kira nikmati bersama

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Interviewku Berujung pada Tirai Kosong

4 Juni 2021   19:04 Diperbarui: 4 Juni 2021   19:06 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration interview from Houben & Van Dijck Advocaten website

Mereka yang sudah menjadi korban pun menunggu kepastian dari si Pengundang interview tersebut, tapi malah mereka (para korban) yang ditinggal begitu saja tanpa ada pemberian pekerjaan yang dijanjikan. 

Dan mereka pun hanya bisa pasrah....
Uang yang bisa mereka gunakan untuk biaya lain-lainnya lenyap begitu saja

Kasus ini benar-benar merajalela sekali ya :(

Sebenarnya pun perusahaan dalam merekrut karyawan melalui lembaga outsourcing pun tidak masalah, selagi penjelasan dikawal interview sangat baik dan jujur diawal. Bahwa perusahaan ini memang dibantu oleh lembaga outsourcing dalam perekrutan, bahkan banyak juga teman-teman saya yang bekerja melalui lembaga outsourcing dan mereka tetap terjaga segala halnya.

Untuk teman-teman yang sedang berjuang di fase Jobseeker ini tetap semangat ya, dan harus tetap menilik dan me-review perusahaan yang mengundang kalian untuk proses test atau bahkan interview. Agar tidak terjebak(lagi) :)

Tapi boleh dong sharing sedikit untuk para recuiter/owner perusahaan, kenapa sih terkadang perusahaan butuh jasa outsourcing dalam perekrutan karyawan? Agar para Jobseekor pun tahu alasan tentang hal tersebut

Dan buat kalian yang mungkin juga punya pengalaman terkait undangan interview seperti itu bisa di sharing pengalamannya? Agar para Jobseeker bisa lebih waspada lagi

SEMANGAT UNTUK KALIAN SEMUA ;)
DON'T GIVE UP AND DON'T FORGET ALWAYS DU'A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun