Mohon tunggu...
Noorintan
Noorintan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi Hello!!!!

Love, trust, and hope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Mimpi #02 - Si Ndhuk

17 Mei 2023   18:35 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:38 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.wallpaperbetter.com

Kegiatan yang dilakukan si Ndhuk terhenti sejenak, merasa terusik dengan topik pembicaraan yang kurang nyaman untuknya didengarkan. Si Ndhuk memutuskan untuk pergi ke kamar kecil sejenak

Masih dengan baju dinasnya, isak tangis tak terhindarkan ketika sang anak tengah, Ayu namanya. Ia tak mampu menahan tangisnya sampai lemas hingga pingsan sebelum sampai pintu rumah. Banyak cacian terdengar saat itu. Si Ndhuk bergegas membantu membopong Ayu bersama dengan pemuda lainnya. Si Ndhuk dengan sigap melepas jasnya untuk menutupi bagian roknya agar tak menjadi tontonan.

"Rasah mbak! Njenengan niku ngopo nulungi bocah ora toto ngono kui!" seru seorang ibuk-ibuk

Langkahnya dihalang-halangi, hampir terinjak-injak sampai akhirnya menampar salah satu warga yang terlihat sangat provokatif saat itu. Semua terdiam hingga di Ndhuk dan pemuda lainnya dapat meneruskan membopong Ayu hingga menuju tempat yang aman yaitu kamar Ayu sendiri.

***

Ayu tersadar dari pingsanya tadi, terlihat memegang keningnya pusing. Ia melihat ada jas hitam menutupi ujung roknya yang harumnya tak asing lagi baginya. Perlahan ia ambil posisi duduk, maraih jas hitam itu melihat-lihat jasnya yang kemudian ia hirup harumnya. Saat itu juga si Ndhuk datang membawakan secangkir teh hangat dan sedikit nasi laukpauknya terhenti didaun pintu. Mereka berdua sama-sama terdiam saling bersatu pandang.


"Apakah kita pernah bertemu?" Tanya Ayu yang sejenak mengehentikan aktifitas si Ndhuk

"Sebelum itu, kamu ngobrolnya pake Bahasa Indonesia atau Bahasa Jawa?" lanjutnya

"Apakah kamu percaya dunia pararel itu ada?" Tanya si Ndhuk serius

***

Krinngggg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun