Mohon tunggu...
Intan Cahya
Intan Cahya Mohon Tunggu... Penulis - Seorang wanita biasa yang ingin menulis

Hobi cuma suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel Anak Berkebutuhan Khusus Beda Kasta Fasilitas (Bagian 1)

24 Juni 2022   16:01 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:09 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.intancahya.com

SINOPSIS : Cerita keluarga yang berjudul anak yang berkebutuhan khusus beda kasta beda fasilitas ini mencerita kan fenomena. Diantaranya yaitu Pada kehidupan jaman sekarang. Saat orang tua sibuk mencari materi.

Sementara tugas merawat anak yang merupakan amanah dari tuhan justru dibebankan kepada kakek neneknya. Kemudian cerita ini mengusung kehidupan anak berkebutuhan khusus dari keluarga tak mampu dan anak berkebutuhan khusus dari keluarga kaya raya.

Anak berkebutuhan khusus dari keluarga tidak mampu sulit keluar dari situasi tersebut dibandingkan dengan anak berkebutuhan khusus dari keluarga kaya. Sebab latar belakang pemahaman orang tua,lingkungan,dan fasulitas yang berbeda

"Luluk .. Ya Tuhan, Ngompol lagi, Ngompol lagi!"

Teriak Marni pada putrinya yang masih berusia 3 tahun memecahkan suasana dipagi hari. Ibu muda berusia 19 tahun tersebut tampak gusar membersihkan tempat tidur bekas ompol putrinya. Dia telah menutup kedua lubang hidungnya, Namun Karena tidak tahan dengan baunya yang menyengat.Dia memutuskan berhenti.

"Plak.. Plak.. !". Pukul Marni pada putrinya yang masih terlelap.

"Bangun bodoh! Bangun! Kamu ngompol!". Omel Marni sambil membangunkan puterinya dengan kasar.

"Huuuuhuuuuhuuuuu ... Hu....." Puteri kecilnya pun menangis histeris.

Mungkin dia juga kaget bukan main. Bangun tidur bukannya disapa dengan penuh kasih sayang melainkan dihantam dengan pukulan-pukulan beserta omelannya.  

"Diam!! Ayo bangun dari situ!! Pergi kekamar mandi!!". 

Bentaknya lagi.Gadis kecil bernama Luluk itu bukannya diam malah menangis menjadi. Marni pun semakin tersulut amarahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun