Mohon tunggu...
Intan
Intan Mohon Tunggu... wiraswasta

konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Ekor Kambing Untuk Atisa

6 Juni 2025   14:12 Diperbarui: 6 Juni 2025   14:12 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malamnya, saat menyantap sepiring gulai kambing sederhana bersama ibunya, Atisa bertanya, "Bu, siapa yang dulu Ibu beri daging qurban?"

Bu Rahma menggeleng. "Ibu tidak ingat, Nak. Waktu itu Ibu ikut gotong-royong membagikan daging di kampung lama. Mungkin salah satu anak yang Ibu beri daging... Ibu gak nyangka, sekian tahun kemudian, dia ingat dan membalasnya."

Atisa memandangi ibunya lama. "Berarti... satu kebaikan kecil bisa jadi besar ya, Bu?"

Bu Rahma tersenyum. "Iya, Nak. Sangat besar, apalagi kalau ikhlas."

Sejak hari itu, Atisa memimpikan hal yang sama setiap malam: bahwa kelak, jika ia besar dan punya rezeki lebih, ia akan menyembelih kambing bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang-orang yang selama ini hanya bisa menonton dari jendela---seperti dirinya dulu.

Dan tahun demi tahun berlalu. Pada Hari Raya Qurban sepuluh tahun kemudian, seorang gadis muda dengan jilbab abu-abu dan senyum tulus terlihat di masjid yang sama. Di tangannya, tergenggam kwitansi qurban atas nama:

"Atisa Rahma & Ibunya."

Dan dari kejauhan, seorang gadis kecil melihat kambing mereka disembelih. Matanya bersinar. Mungkin, sepuluh tahun lagi, ceritanya akan berulang. Karena seperti takbir yang tak pernah padam, kebaikan yang ikhlas akan selalu menemukan jalannya kembali.

Daging qurban untuk orang miskin/chatgpt
Daging qurban untuk orang miskin/chatgpt

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun