Berdamai dengan Depresi dengan Membaca "Perpustakaan Tengah Malam"

Jawabannya tidak dia merasa hidup seperti ini bukan hidupnya, mungkin saja dia bisa mendapatkan hidup seperti ini tapi semuanya harus ia usahakan. Bahkan ketika dia ingin, perpustakaan tengah malam membawanya kembali ke tengah-tengah nya menuju kehancuran, inilah masa untuk bangkit untuk hidup kembali menjalani kehidupan dengan bahagia, semua orang pasti bisa melakukannya.

Banyak pelajaran yang bisa kita lihat dari novel ini, khususnya untuk orang yang depresi dan merasa gagal. Mungkin saja kita menganggap hidup kita tidak berguna, hanya sebagai sampah, tidak dianggap oleh orang lain, menyusahkan orang lain kalau kita lenyap maka tidak ada yang akan berubah semua tetap sama, malah lebih baik jika kita tak ada. 

Ya, itu pikiran oleh banyak orang yang depresi dan berniat untuk mengakhiri hidupnya, termasuk saya yang kadang masuk pada fase ini. 

Tapi setelah membaca ini saya jadi tercerahkan. Jadi merenung, seperti nora, mungkin dia berpikir dia tidak berguna, mungkin saja orang melupakannya,  tapi akhirnya dia tahu bahwa tanpa dirinya mungkin saja seorang anak akan jadi seorang kriminal karena tidak menyalurkan bakatnya di bidang musik karena tidak les dengannya, dan mungkin saja seorang pria tua tetangganya akhirnya masuk panti jompo ketika dia tak ada.

Pada intinya, ketika kita pergi untuk selamanya, orang yang menyayangi kita akan berduka, tentu kita tidak mau membuat mereka berduka dan sedih, selain itu mesti tidak kita sadari kita sangat berkontribusi dalam kehidupan orang lain, walau sekecil apapun tapi tak pernah kita sadari.

Hiduplah dengan bahagia dan rasa syukur, bersyukurlah karena kita masih hidup hari ini, semangat kawan!