Mohon tunggu...
intan rahmadewi
intan rahmadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - bisnis woman

seorang yang sangat menyukai fashion

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ronda Medsos Demi Kerukunan Bangsa

26 Februari 2018   17:27 Diperbarui: 26 Februari 2018   17:44 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat Saracen ? Kelompok profesional yang tertangkap oleh pihak kepolisian sebagai penyebar ujaran kebencian di media sosial. Kelompok ini menggunakan medsos untuk menyebarkan fitnah dan kabar bohong untuk kepentingan Pilkada.

Efeknya amat signifikan bagi masyarakat karena banyak yang terpengaruh pada ujaran kebencian, fitnah dan provokasi yang disebarkan oleh banyak pihak termasuk Saracen. Dipastikan Saracen hanya salah satu dari sekian kelompok berbayar dan bersifat negatif yang memakai medsos untuk menyiarkan fitnah.

Saracen adalah salah satu contoh, bagaimana medsos digunakan untuk tujuan negatif. Padahal seharusnya tidak boleh demikian. Medsos harusnya dignakan untuk tujuan pembelajaran, informasi dll. Pendeknya harusnya untuk hal-hal positif.

Para tokoh dan cendekiawan bangsa tak jemu-jemunya menghimbau masyarakat untuk tidak saling membenci secara indovidu maupun kelompok. Satu kelompok masyarakat menyebarkan fitnah atau provokasi hanya karena berbeda agama atau berbeda suku. Konyolnya lagi sumber fitnah sering berasal dari media sosial.

Padahal, informasi yang ada di medsos seringkali tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ini karena sifat medsos yang bisa memproduksi berita sendiri tanpa adanya koridor tertentu seperti jurnalistik yang harus ada proses ketat sebelum satu kabar layak tayang atau menjadi berita.

Sehingga, jika masyarakat menerima informasi tertentu apalagi negatif dari medsos harusnya dapat dicek dan recek kembali . Misalnya membandingkannya dengan berita yang ada di media mainstream, atau ditanyakan ke pihak kompeten. Sehingga rambatan berita fitnah dan bohong dapat dimimalisir. Karena seringkali masyarakat menjadikan berita yang diterima itu (entah fitnah atau tidak) menjadi dasar untuk bersikap atau bertindak. Ini adalah sikap yang sangat berbahaya.

Kegiatan mengecek kabar inilah yang sering kita juluki sebagai ronda medsos atau siskamling medsos. Tak hanya mengecek saja tapi juga memberitahu kepada penyebar dan teman-teman di medsos akan berita bohong yang terlanjur beredar. Dengan demikian kita bisa menjaga kita tetap sehat bermedsos, tetap bisa menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun