Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Kisah Lama (I)

2 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 5 Oktober 2022   06:08 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepotong kisah lama | Ilustrasi oleh Yoanna Yudith

Tapi kepala yang tadi menoleh dan wajah yang memandang tertegun ke arahnya? Meski dari jarak yang agak jauh, Valerie dapat memastikan bahwa matanya tidak salah lihat.

Sepasang mata yang tadi sempat singgah sedetik di wajahnya, sempat memberitahukan Valerie kalau pemuda itu masih mengenalinya.

Ya! Ia memang Jo! Tapi, bagaimana mungkin ia bisa sampai ke tempat ini dan berbaur dengan keakraban anak-anak persekutuan Oikoumene di sini?

Keluar dari elevator, masih dengan hati tak menentu Valerie menyusuri koridor. Sampai di perpustakaan, ia memilih tempat duduk di pojok, menghadap ke arah jendela kaca yang terbuka lebar.

***

Sepotong kisah lama | Ilustrasi oleh Yoanna Yudith
Sepotong kisah lama | Ilustrasi oleh Yoanna Yudith

Semua penghuni sekolah mereka mengenal Johanes Gunawan. Jagoan dalam dalam pelajaran, jagoan dalam organisasi, juga jagoan dalam menaklukan hati nona-nona cantik.

Maka ketika suatu hari cowok itu muncul di rumahnya, Valerie merasa kaget dan waspada.

“Aku mengganggu?” Jo bertanya dengan senyum khasnya.

Senyum yang oleh beberapa temannya diibaratkan dengan lautan anggur yang memabukkan, bagi Vava adalah racun yang sewaktu-waktu bisa menamatkan riwayatnya jika ia lengah!

“Ada perlu apa?” tanyanya datar tanpa menjawab pertanyaan Jo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun