Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Cara Memilih Lembaga Amal dan Lembaga Sosial Penyalur Bantuan yang Baik

5 Juli 2022   04:34 Diperbarui: 6 Juli 2022   04:17 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 cara memilih lembaga amal dan lembaga sosial penyalur bantuan yang baik - dok Dana Kemanusiaan Kompas

Lokasi penerimaan bantuan juga harus jelas. Jika memungkinkan, kita bisa bertanya pada aparat pemerintahan setempat, apakah sungguh donasi disalurkan. Di Indonesia, saat ini sudah banyak pejabat kabupaten/kota memiliki akun media sosial yang bisa dengan mudah kita hubungi. 

Pula kepolisian tingkat sektor bisa kita hubungi untuk sekadar memastikan kebenaran penyaluran bantuan. 

5. Waspadai iklan dan kampanye agresif "poverty porn"

Menurut pengalaman saya, lembaga yang baik akan beriklan secara wajar saja. Hal ini karena mereka menyisihkan sebagian kecil saja dari pemasukan untuk membayar iklan. 

Nah, pertanyaannya ialah ketika kita dibanjiri iklan dan kampanye agresif lembaga amal dan sosial. Dari mana mereka mendapat pendanaan demikian besar untuk iklan? Untuk apa agresivitas beriklan itu? Untuk menambah jumlah bantuan atau menambah tebal isi rekening pengurusnya?

Konten promosi pun seharusnya wajar saja. Jangan salurkan bantuan pada lembaga-lembaga yang kerap memainkan kemiskinan dan sentimen politik sempit atau sentimen suku, agama, dan ras (SARA) untuk menarik simpati masyarakat.

Dalam dunia periklanan lembaga amal, dikenal adanya poverty porn. Artinya, menyajikan kemiskinan secara dramatis agar masyarakat terharu dan membantu. Umpama, menyajikan foto anak kurus tinggal tulang saja. 

Mungkin memang demikian faktanya, tetapi bukankah si anak miskin itu tidak patut dieksploitasi sebagai "bintang iklan"? Apa tidak ada foto lain yang lebih pantas, selain menjual kemiskinan?

Cepat tanggap bantu sesama di sekitar kita dahulu

Selain 5 cara memilih lembaga amal dan sosial yang baik di atas, saya menyarankan agar kita menyalurkan bantuan kepada sesama yang berada di dekat kita dahulu.

Anak-anak di bawah umur mengamen di persimpangan lampu merah di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019)/ Kompas-Riza Fatoni
Anak-anak di bawah umur mengamen di persimpangan lampu merah di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019)/ Kompas-Riza Fatoni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun