Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pororo Kucing Viral dan 10 Kiat Atasi Kesedihan akibat Kehilangan Hewan Kesayangan

1 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 1 Juni 2022   05:23 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pororo si kucing viral di TikTok dan kiat atasi kesedihan akibat kehilangan hewan kesayangan - Instagram @lxx_pororo 

Pemilik hewan memiliki ikatan emosional dengan hewan peliharaannya - Humberto Arellano on Unsplash
Pemilik hewan memiliki ikatan emosional dengan hewan peliharaannya - Humberto Arellano on Unsplash
Akan tetapi, ikatan manusia dan hewan mulai dipelajari lebih lanjut. Para psikolog menemukan bahwa pemilik hewan memang mengembangkan ikatan keterikatan dengan hewan peliharaan mereka.

American Veterinary Medical Association mendefinisikan Human-Animal Bond atau ikatan manusia dan hewan sebagai hubungan yang saling menguntungkan dan dinamis antara manusia dan hewan yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan keduanya.

Hal ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, interaksi emosional, psikologis, dan fisik manusia, hewan, dan lingkungan.

Selain itu, sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa responden penelitian lebih cenderung berpaling ke hewan kesayangan mereka daripada beralih ke ibu, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, sahabat, dan anak-anak mereka pada saat mengalami tekanan emosional.

Dalam arti tertentu, ini menunjukkan besarnya peran hewan peliharaan sebagai sahabat manusia yang sedang mengalami stres. Idealnya memang, manusia meminta tolong dan curhat pada manusia lain. Akan tetapi, hal ini tidak selalu mudah karena curhat membutuhkan saling percaya dan kesiapan emosional yang tidak selalu mudah dibangun oleh yang mengalami stres.

Memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi stres - Photo by Eric Ward on Unsplash
Memiliki hewan peliharaan dapat mengurangi stres - Photo by Eric Ward on Unsplash

Sudah terbukti bahwa hewan bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita, bahkan bagi kita yang tidak terlalu menyukainya. Penelitian telah menunjukkan bahwa hewan peliharaan mengurangi tingkat stres / kortisol, mengurangi kesepian, membantu kita untuk tetap hadir, dan mengurangi kecemasan.

Para peneliti menemukan kesamaan yang khas antara orang yang kehilangan saudara-saudari yang wafat dan kehilangan hewan. Keduanya sama-sama mengalami seperti depresi, kesepian, risiko jatuh dalam penggunaan narkoba, dan kesulitan tidur.

Pada tahun 2018, Washington Post melaporkan bahwa seorang wanita yang anjingnya baru saja meninggal didiagnosis dengan kardiomiopati takotsubo yang juga dikenal sebagai "sindrom patah hati."

Menurut American Heart Association, kondisi ini ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, dan detak jantung tidak teratur dan dapat disebabkan oleh stres emosional atau fisik yang intens.

Apakah ini kondisi umum yang berkembang saat berduka karena kehilangan hewan peliharaan? Tidak. Namun, ini menjelaskan intensitas rasa sakit emosional yang dapat dialami seseorang sebagai respons atas kehilangan hewan peliharaan yang dicintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun